ADVERTISEMENT
  • Beranda
  • About
  • Cookie Policy
  • Disclaimer
  • Imprint
  • Index Berita
  • Opt-out preferences
  • Privacy Statement
  • Terms and Conditions
TEGAROOM
  • Berita
  • Finansial
  • Hubungan
  • Kepribadian
  • Kesehatan
  • Lifestyle
  • Motivasi
  • Otomotif
  • Pendidikan
No Result
View All Result
  • Berita
  • Finansial
  • Hubungan
  • Kepribadian
  • Kesehatan
  • Lifestyle
  • Motivasi
  • Otomotif
  • Pendidikan
No Result
View All Result
TEGAROOM
No Result
View All Result

Misteri Pesan Telah Dibaca: 8 Alasan Orang Jepang Mengabaikan

admin by admin
Oktober 1, 2025
Home TEGASIAN Kehidupan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Share on FacebookShare on Twitter

Pernahkah Anda mengirim pesan kepada teman atau kenalan Jepang, melihat tanda “terbaca,” namun tidak mendapatkan balasan? Kejadian ini, yang mungkin membuat frustrasi bagi beberapa orang, sebenarnya mencerminkan sejumlah faktor budaya dan konteks sosial di Jepang yang perlu dipahami. Bukannya mereka sengaja mengabaikan Anda, seringkali ada alasan di baliknya yang lebih kompleks daripada sekadar ketidakpedulian. Mari kita telusuri beberapa penjelasan yang mungkin mengapa orang Jepang mengabaikan pesan telah dibaca.

Table of Contents

Toggle
  • Budaya Kehati-hatian dan Penghindaran Konflik
  • Hierarki Sosial dan Kesopanan
  • Kesibukan dan Tekanan Sosial
  • Perbedaan Gaya Komunikasi
  • Keengganan untuk Mengganggu
  • Penggunaan Smartphone dan Aplikasi Pesan
  • Perbedaan Generasi
  • Rasa Malu
  • Survei terkait 
  • Kesimpulan

Budaya Kehati-hatian dan Penghindaran Konflik

Budaya Jepang sangat menghargai keharmonisan dan menghindari konflik. Memberikan respons yang kurang tepat atau terburu-buru dianggap sebagai tindakan yang tidak sopan dan bisa mengganggu keharmonisan interpersonal. Jika seseorang merasa kesulitan untuk membalas pesan dengan segera dan tepat, mereka mungkin memilih untuk menunda respons daripada memberikan balasan yang singkat, tidak lengkap, atau mungkin dianggap tidak ramah. Mereka lebih memilih untuk meluangkan waktu untuk merumuskan respons yang tepat dan sopan, daripada memberikan respons yang terkesan tergesa-gesa atau tidak dipikirkan matang-matang. Melihat tanda “terbaca” tanpa balasan bukan berarti pesan Anda diabaikan, melainkan bisa jadi mereka sedang mempertimbangkan bagaimana merespons dengan cara yang tepat dan sesuai dengan konteks.

Hierarki Sosial dan Kesopanan

Dalam masyarakat Jepang, hierarki sosial memainkan peran penting dalam komunikasi. Hubungan antara pengirim dan penerima pesan sangat memengaruhi cara pesan tersebut direspon. Misalnya, balasan terhadap atasan mungkin memerlukan pertimbangan yang lebih panjang dan rumit dibandingkan dengan balasan terhadap teman sebaya. Menunda respons bukanlah tanda ketidakpedulian, melainkan bentuk penghormatan terhadap hierarki sosial dan kesopanan. Mereka mungkin merasa perlu untuk merumuskan respons yang formal dan tepat sesuai dengan posisi sosial sang pengirim sehingga mengabaikan pesan telah dibaca.

Kesibukan dan Tekanan Sosial

Jepang dikenal dengan budaya kerja keras yang tinggi dan jam kerja panjang. Banyak individu Jepang merasa terbebani dengan tuntutan pekerjaan dan kehidupan sosial mereka. Menjawab pesan mungkin tertunda karena mereka benar-benar sibuk dan tidak memiliki waktu untuk memberikan respons yang memadai. Mereka mungkin merasa lebih baik untuk membalas pesan nanti ketika memiliki waktu dan ketenangan untuk memberikan respons yang lebih baik daripada memberi respons yang singkat dan terkesan tidak serius. Ini bukan berarti mereka tidak menghargai pesan Anda, melainkan prioritas mereka mungkin terletak pada tanggung jawab kerja atau tugas-tugas lain yang mendesak sehingga mengabaikan pesan telah dibaca.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Perbedaan Gaya Komunikasi

Gaya komunikasi di Jepang cenderung lebih tersirat daripada eksplisit. Mereka mungkin tidak selalu secara eksplisit menyatakan perasaan atau pendapat mereka, dan hal ini juga dapat berlaku dalam komunikasi digital. Meskipun pesan telah dibaca, mereka mungkin masih membutuhkan waktu untuk memproses informasi dan merumuskan respons yang sesuai dengan gaya komunikasi mereka yang cenderung lebih halus dan tidak langsung. Keheningan tidak selalu berarti ketidaksetujuan atau ketidakpedulian, melainkan bisa jadi mereka sedang mempertimbangkan bagaimana menyampaikan pesan mereka dengan cara yang lebih sopan dan halus sehingga mengabaikan pesan telah dibaca.

Keengganan untuk Mengganggu

Orang Jepang seringkali sangat peka terhadap potensi gangguan terhadap orang lain. Jika seseorang merasa bahwa membalas pesan akan mengganggu orang lain, mereka mungkin memilih untuk menunda respons hingga waktu yang dianggap lebih tepat. Ini menunjukkan rasa hormat dan pertimbangan terhadap waktu dan aktivitas orang lain. Mereka mungkin merasa bahwa memberikan respons di waktu yang kurang tepat bisa dianggap sebagai tindakan kurang sopan sehingga mengabaikan pesan telah dibaca.

ADVERTISEMENT

Penggunaan Smartphone dan Aplikasi Pesan

Cara penggunaan smartphone dan aplikasi pesan di Jepang bisa berbeda dengan negara lain. Beberapa orang mungkin memeriksa pesan dengan jarang, atau mungkin secara tidak sengaja membaca pesan tanpa memperhatikan kontennya dengan seksama. Mereka mungkin baru menyadari pesan tersebut setelah beberapa waktu, dan kemudian merasa perlu untuk meluangkan waktu untuk merumuskan respons yang tepat sehingga mengabaikan pesan telah dibaca.

Perbedaan Generasi

Perbedaan generasi juga bisa memengaruhi cara seseorang merespon pesan. Generasi yang lebih muda mungkin lebih cepat dan sering merespon pesan, sementara generasi yang lebih tua mungkin cenderung lebih lambat dan hati-hati dalam memberikan respons sehingga mengabaikan pesan telah dibaca.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Rasa Malu

Rasa malu adalah emosi yang umum di Jepang. Seseorang mungkin merasa malu atau canggung untuk membalas pesan dengan segera, terutama jika mereka merasa bahwa respons mereka mungkin tidak cukup baik atau tepat. Mereka lebih memilih untuk menunda respons hingga mereka merasa lebih percaya diri untuk memberikan respons yang sesuai sehingga mengabaikan pesan telah dibaca.

Survei terkait 

Dilansir dari PR TIMES, Matching App Daigaku yang dioperasikan oleh Next level Inc. melakukan survei mengenai mengabaikan sebagai dibaca terhadap 256 pria dan wanita lajang berusia antara 20 dan 39 tahun. Jika lawan bicaramu adalah orang Jepang, berikut ini akan dibahas mengapa orang Jepang membaca dan mengabaikan pesan yang dikirim melalui media sosial. Media sosial yang biasa digunakan oleh orang Jepang seperti LINE dan sebagainya.

Apa itu mengabaikan pesan telah dibaca? Mayoritas penjawab sekitar 19,5% menjawab “meskipun sudah ditandai sebagai telah dibaca, saya belum menerima balasan selama lebih dari satu hari”. Selain itu, sekitar 14,5% penjawab menjawab “saya belum menerima balasan atas pertanyaan saya selama lebih dari sehari meskipun sudah ditandai sebagai telah dibaca”.

Dengan demikian, orang Jepang berpendapat bahwa mengabaikan pesan telah dibaca jika pesan tersebut telah ditandai sebagai telah dibaca namun tidak ada balasan setelah sehari. Sekitar 44,9% penjawab pernah mengabaikan pesan telah dibaca berkali-kali dan hanya 4,7% penjawab yang tidak akan pernah mengabaikan pesan telah dibaca.

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT

Sekitar 47,7% penjawab mengabaikan pesan telah dibaca ketika “Saya tidak tahu harus menjawab apa”. Jawaban lain yang banyak dipilih yaitu “Merepotkan untuk membalasnya” (46,1%), “Situasi ketika saya tidak bisa membalas” (38,3%), “Kontennya sepele” (34,8%), dan “Saya lupa membalas” (32,4%). Sementara itu, hanya sedikit penjawab yang memilih “Konten yang tidak ingin saya tanggapi” (18,8%) dan “Orang yang tidak ingin saya ajak bicara” (18,8%). Oleh karena itu, sedikit kemungkinkan bahwa mereka tidak ingin menanggapi atau bicara dengan lawan bicara.

Jawaban teratas konten pesan yang ingin diabaikan orang Jepang sebagai telah dibaca yaitu “undangan berulang-ulang” (56,3%), “Stiker saja” (54,3%), dan “Gerutu dan ketidakpuasan, keluhan, ejekan, dan sebagainya” (44,5%). Mengenai lawan bicara yang pernah diabaikan pesannya sebagai telah dibaca, jawaban teratas untuk pria adalah teman sesama jenis (67,6%), teman lawan jenis (39,6%), dan kenalan (36,0%) dan jawaban teratas untuk wanita adalah teman sesama jenis (62,8%), teman lawan jenis (59,3%), dan ibu (39,3%).

Advertisement. Scroll to continue reading.

Dengan demikian, wanita cenderung mengabaikan pesan telah dibaca dari teman lawan jenis dibandingkan pria. Selain itu, terdapat kecenderungan wanita (9,0%) mengabaikan pesan telah dibaca dari lawan bicara yang membuatnya tertarik dibandingkan pria (3,6%). Sementara itu, pria (45,9%) dan wanita (43,4%) tampaknya biasa mengabaikan pesan telah dibaca dari lawan bicara yang memiliki hubungan dekat.

Mengenai sebelum dan setelah berkencan, 37,1% penjawab menjawab “Saya tidak mengabaikan pesan telah dibaca baik sebelum maupun sesudah berkencan” dan 32,9% penjawab menjawab “Saya mengabaikan pesan telah dibaca sebelum dan sesudah berkencan”. Selain itu, 35,8% penjawab menjawab “Saya mengabaikan pesan telah dibaca sebelum berkencan” dan 64,2% penjawab menjawab “Saya mengabaikan pesan telah dibaca setelah berkencan”. Hal ini menunjukkan adanya kecenderungan mengabaikan pesan telah dibaca meningkat setelah berkencan.

Apakah ada hubungan antara mengabaikan pesan telah dibaca dan kasih sayang? 60% pria dan 63,4% wanita menjawab “Karena ada kasih sayang, jadi tidak masalah meski mengabaikan pesan telah dibaca.” Selain itu, 24,0% pria dan 26,8% wanita menjawab “ada bagian terjebak dalam kebiasaan.” Hal ini menunjukkan bahwa orang Jepang merasa tidak masalah mengabaikan pesan telah dibaca karena sayang, namun ada kalanya mereka merasa terjebak dalam kebiasaan sehingga mengabaikan pesan telah dibaca.

Sekitar 49,6% penjawab kadang-kadang pesannya diabaikan sebagai telah dibaca dan 35,5% penjawab pernah beberapa kali pesannya diabaikan sebagai telah dibaca. Kebanyakan pesan diabaikan sebagai telah dibaca oleh teman sesama jenis (67,3%) dan lawan jenis (42,4%). Sekitar 33,9% penjawab pesannya diabaikan sebagai telah dibaca oleh kekasih atau pasangan kencan dan sekitar 19,2%  penjawab pesannya diabaikan sebagai telah dibaca oleh lawan bicara yang membuatnya tertarik. Dengan demikian, besar kemungkinkan pesan diabaikan sebagai telah dibaca oleh teman dibandingkan oleh kekasih atau pasangan kencan dan lawan bicara yang membuatnya tertarik.

Mengenai perasaan ketika pesannya diabaikan sebagai telah dibaca, sekitar 34,0% pria dan 49,3% wanita menjawab “Tidak dapat berkata tentang orang karena diri sendiri juga melakukan“. Selain itu, lebih banyak wanita menjawab “Saya menjadi cemas karena tidak dijawab” (31,7%), “Saya khawatir apakah ia dalam kondisi tidak dapat menjawab” (27,5%),  “Saya merasa diperlakukan tidak pantas” (20,4%), dan “Saya merasa marah” (13,4%) dibandingkan dengan pria. Dengan demikian, wanita cenderung lebih khawatir dan marah jika pesannya diabaikan sebagai telah dibaca.

Kesimpulan

Melihat tanda “terbaca” tanpa balasan dari kontak Jepang tidak selalu berarti pengabaian atau ketidakpedulian. Melainkan, itu lebih sering mencerminkan aspek budaya dan konteks sosial yang kompleks. Memahami nuansa budaya ini sangat penting untuk menghindari kesalahpahaman dan menjaga hubungan yang harmonis. Sebaiknya, berikan waktu dan ruang bagi mereka untuk merespon, dan hindari kesimpulan yang terburu-buru. Jika Anda merasa perlu untuk menghubungi mereka kembali, cobalah untuk melakukannya dengan cara yang sopan dan pengertian. Ingatlah bahwa kesabaran dan pemahaman budaya merupakan kunci dalam menjalin hubungan yang baik dengan orang Jepang.

The short URL of the present article is: https://tegaroom.com/g3hm
Tags: KehidupanTEGASIAN
ADVERTISEMENT
admin

admin

Next Post
6 Media Sosial Populer yang Banyak Digunakan Orang Jepang

6 Media Sosial Populer yang Banyak Digunakan Orang Jepang

  • Menjelajahi Keindahan Bromo, Ijen dan Air Terjun Tumpak Sewu dari Yogyakarta 2025

    Menjelajahi Keindahan Bromo, Ijen dan Air Terjun Tumpak Sewu dari Yogyakarta 2025

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Seni Memohon dalam Bahasa Jepang: Panduan Lengkap “Irai Hyougen” 2025

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Cara Meningkatkan Minat Belajar Menuju Sukses 2024

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 6 Pendidikan Karakter: Mendukung Pria Masa Depan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 8 Pendidikan Keterampilan Pria yang Dianggap Wajib

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Menjelajahi Keindahan Bromo, Ijen dan Air Terjun Tumpak Sewu dari Yogyakarta 2025

Menjelajahi Keindahan Bromo, Ijen dan Air Terjun Tumpak Sewu dari Yogyakarta 2025

September 23, 2025
Seni Memohon dalam Bahasa Jepang: Panduan Lengkap “Irai Hyougen” 2025

Seni Memohon dalam Bahasa Jepang: Panduan Lengkap “Irai Hyougen” 2025

September 28, 2025
Cara Meningkatkan Minat Belajar Menuju Sukses 2024

Cara Meningkatkan Minat Belajar Menuju Sukses 2024

Oktober 12, 2025
6 Pendidikan Karakter: Mendukung Pria Masa Depan

6 Pendidikan Karakter: Mendukung Pria Masa Depan

Oktober 12, 2025
10 Langkah Terbaik Move On Motivasi Buat Para Pria

10 Langkah Terbaik Move On Motivasi Buat Para Pria

0
Celana Panjang dan Celana Pendek Pria: Gaya Tepat 2025

Celana Panjang dan Celana Pendek Pria: Gaya Tepat 2025

0
9 Tips Jitu Pria Anti Dompet Kering di Akhir Bulan

9 Tips Jitu Pria Anti Dompet Kering di Akhir Bulan

0
Perbedaan Himitsu dan Naisho dalam Bahasa Jepang 2025

Perbedaan Himitsu dan Naisho dalam Bahasa Jepang 2025

0
Memahami Pajak, Pilar Pembangunan, dan Peran Krusial Pria 2025

Memahami Pajak, Pilar Pembangunan, dan Peran Krusial Pria 2025

Oktober 12, 2025
Seni Memohon dalam Bahasa Jepang: Panduan Lengkap “Irai Hyougen” 2025

Seni Memohon dalam Bahasa Jepang: Panduan Lengkap “Irai Hyougen” 2025

September 28, 2025
Panduan Lengkap Aksesori Pria untuk Tampil Karismatik dan Berkelas 2025

Panduan Lengkap Aksesori Pria untuk Tampil Karismatik dan Berkelas 2025

Oktober 12, 2025
Motivasi Pria Perintis: Mengapa Mereka Berani Melangkah 2025

Motivasi Pria Perintis: Mengapa Mereka Berani Melangkah 2025

Oktober 12, 2025
Memahami Pajak, Pilar Pembangunan, dan Peran Krusial Pria 2025

Memahami Pajak, Pilar Pembangunan, dan Peran Krusial Pria 2025

Oktober 12, 2025
Seni Memohon dalam Bahasa Jepang: Panduan Lengkap “Irai Hyougen” 2025

Seni Memohon dalam Bahasa Jepang: Panduan Lengkap “Irai Hyougen” 2025

September 28, 2025
Panduan Lengkap Aksesori Pria untuk Tampil Karismatik dan Berkelas 2025

Panduan Lengkap Aksesori Pria untuk Tampil Karismatik dan Berkelas 2025

Oktober 12, 2025
ADVERTISEMENT
  • Beranda
  • About
  • Cookie Policy
  • Disclaimer
  • Imprint
  • Index Berita
  • Opt-out preferences
  • Privacy Statement
  • Terms and Conditions
TEGAROOM

© 2025 TEGAROOM - TEGAWIKI - Informassa

No Result
View All Result
  • Berita
  • Finansial
  • Hubungan
  • Kepribadian
  • Kesehatan
  • Lifestyle
  • Motivasi
  • Otomotif
  • Pendidikan

© 2025 TEGAROOM - TEGAWIKI - Informassa