Ilustrasi pria dengan pakaian musim dingin Koromogae adalah sebuah tradisi yang kaya akan makna dalam budaya Jepang, yang melibatkan pergantian pakaian sesuai dengan perubahan musim. Tradisi ini tidak hanya sekadar mengganti baju, tetapi juga mencerminkan kepekaan masyarakat Jepang terhadap perubahan alam serta hubungan mereka dengan siklus hidup. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi berbagai aspek dari koromogae, termasuk sejarah, makna, serta perannya dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Jepang. Sejarah Koromogae Tradisi koromogae dapat ditelusuri hingga zaman Heian (794-1185 M). Pada masa ini, pemakaian pakaian yang berbeda untuk setiap musim menjadi sangat penting dalam kehidupan aristokrat. Pada hari pertama bulan keempat dan kesepuluh kalender lunar, pakaian dan perabotan interior diganti sesuai dengan musim. Perayaan ini merupakan kebiasaan musiman untuk menandai datangnya musim baru. Selama periode Edo (1603-1868 M), koromogae semakin populer di kalangan masyarakat umum. Sekitar abad ke- 17, Keshogunan Tokugawa membuat peraturan bagi kelas samurai untuk mengganti pakaian mereka empat kali dalam setahun, dan selama periode ini orang-orang biasa juga mulai mengikuti praktik ini, meskipun dengan variasi dalam jenis pakaian dan frekuensi pergantian. Pada tahun 1873, dengan diperkenalkannya pakaian Barat dan kalender Gregorian di Jepang, pemerintah Meiji mengubah peraturan untuk koromogae – yang dilakukan dua kali setahun untuk pegawai negeri, pada […]
Sumpit (Pixabay.com/8618939) Makan dengan sumpit adalah salah satu budaya Jepang. Ada berbagai jenis sumpit, mulai dari sumpit kayu sekali pakai hingga sumpit berukiran yang indah. Meskipun demikian, cara memegang dan menggunakannya tetap sama. Menggunakan sumpit mungkin terlihat mudah, tetapi menguasainya dengan anggun dan sopan, khususnya dengan etika Jepang, membutuhkan sedikit latihan. Artikel ini akan memandu Anda langkah demi langkah, dari memegang sumpit hingga etika di meja makan Jepang, sehingga Anda bisa percaya diri menikmati makanan Jepang. Memegang Sumpit dengan Benar Cara memegang sumpit sangat penting, tidak hanya untuk efisiensi tetapi juga untuk menjaga kesopanan. Teknik Jepang berbeda dari beberapa teknik Asia lainnya. Berikut langkah-langkahnya: Genggaman: Jangan menggenggam sumpit terlalu erat. Pegang sumpit seperti Anda sedang memegang pensil, dengan jari telunjuk dan ibu jari. Jari tengah sebagai penyangga, memberikan keseimbangan dan kontrol. Jari manis dan kelingking dapat dilipat secara alami di telapak tangan. Posisi: Ujung sumpit yang digunakan untuk mengambil makanan harus sekitar 2-3 cm dari ujung sumpit. Jangan menunjuk atau mengarahkan sumpit ke orang lain. Mengambil Makanan dengan Sumpit Ilustrasi pria makan ramen Setelah Anda menguasai cara memegang sumpit, langkah selanjutnya adalah mengambil makanan. Berikut beberapa tips penting: Gerakan: Gunakan gerakan halus dan terkendali saat mengambil makanan. Hindari gerakan yang […]
Pameran Kostum AKB48 Theater (X.com/@osarecompany) Seifuku dan ishou adalah dua kata yang mungkin sering kita dengar dalam konteks mode dan budaya pop Jepang. Seifuku yang berarti “seragam” seringkali kita kaitkan dengan seragam sekolah yang dikenakan oleh siswa di Jepang, sementara ishou berarti “busana atau kostum” secara umum. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang bagaimana kedua istilah ini mencerminkan budaya, norma sosial, dan dinamika di masyarakat. Mari mengenal apa itu seifuku Mari kita mulai dengan seifuku. Seragam sekolah di Jepang biasanya terdiri dari jaket, rok, dan dasi untuk perempuan, sedangkan untuk laki-laki, biasanya berupa celana panjang dan blazer. Seifuku bukan hanya sekadar pakaian; tetapi merupakan simbol dari disiplin, tanggung jawab, dan identitas. Dengan mengenakan seifuku, siswa diharapkan dapat merasakan kebersamaan dalam komunitas sekolah mereka. Di Jepang, di mana kolektivisme sangat dijunjung tinggi, seifuku berfungsi untuk menyamakan derajat antar siswa, menghilangkan perbedaan status sosial yang mungkin ada. Namun, di balik kesan seragam ini, ada banyak hal yang bisa dikritisi. Misalnya, ada tekanan untuk mematuhi aturan yang sangat ketat mengenai bagaimana seifuku harus dikenakan. Mulai dari panjang rok, jenis sepatu, hingga penggunaan aksesori. Di beberapa sekolah, pelanggaran kecil dapat berakibat pada sanksi, yang mungkin bisa membuat siswa merasa tertekan. Tentu […]
Rumah bergaya Jepang (Pixabay.com/shell_ghostcage) Hadiah pindahan dan rumah baru (新築・引越し祝いのプレゼント) merupakan salah satu tradisi unik dan bermakna di Jepang. Tradisi ini tidak hanya sekadar memberi, tetapi juga mencerminkan rasa saling menghormati dan menjaga hubungan baik. Dengan memberi hadiah, orang Jepang ingin menunjukkan dukungan dan harapan baik untuk kehidupan baru si penerima di tempat yang baru. Apa itu hadiah pindahan dan hadiah rumah baru? Hadiah pindahan adalah hadiah yang diberikan ketika seseorang membeli dan pindah ke rumah atau kondominium bekas selain yang baru dibangun. Jika seseorang berpindah dari apartemen sewa yang satu ke yang lain, Anda tidak perlu memberikan hadiah. Meski begitu, Anda dapat memberikan hadiah biasa kepada seseorang yang dekat dengan Anda sebagai hadiah perpisahan. Hadiah rumah baru adalah hadiah yang diberikan kepada seseorang ketika mereka pindah ke rumah yang baru dibangun. Orang Jepang memberikan hadiah pindah rumah tidak hanya untuk rumah keluarga tetapi juga bagi mereka yang pindah ke kondominium yang baru dibangun. Cara Memilih Hadiah yang Cocok Ilustrasi seorang pria berlatar rumah bergaya Jepang Dalam memilih hadiah, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Sangat penting untuk mempertimbangkan kesukaan dan kebiasaan penerima. Jangan sampai memberikan sesuatu yang mungkin tidak mereka sukai atau bahkan tidak dibutuhkan. Berikan hadiah yang menarik […]
Pohon sakura (Pixabay.com/Pexels) Apakah Anda pernah mendengar hanami? Hanami adalah budaya menikmati bunga sakura yang bermekaran di Jepang. Ketika hanami, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan salah satunya terkait dengan etika terhadap bunga sakura. Periode Bunga Sakura Mekar di Jepang Bunga sakura mekar di musim semi di Jepang dan menjadi simbol penting dalam budaya Jepang, termasuk dalam anime, manga, drama Jepang, dan sebagainya. Bunga sakura mekar dalam waktu yang sangat singkat sehingga momen ini dimanfaatkan oleh orang Jepang untuk menikmati keindahan bunga sakura. Bunga sakura mekar pada waktu yang berbeda-beda. Di bagian selatan Jepang, bunga sakura mekar pada pertengahan hingga akhir bulan Maret. Di bagian tengah Jepang, bunga sakura mekar mulai akhir Maret hingga awal April dan bahkan pertengahan April. Di bagian utara Jepang, bunga sakura mekar di akhir tahun, dari minggu terakhir bulan April hingga beberapa minggu pertama bulan Mei. Etika dan Aturan Hanami Ilustrasi pria berlatar pohon sakura Terdapat beberapa etika dan aturan lain yang harus dipatuhi ketika melakukan hanami di Jepang. Etika dan aturan yang perlu dipatuhi ketika hanami seperti tidak memblokir ruang, membawa pulang sampah, tidak berisik, dan tidak merokok. Ketika hanami, tidak disarankan untuk memblokir atau memakan ruang yang tersedia. Ambil ruang seperlunya saja untuk […]
Dua orang pria sedang berdiskusi (Image by Freepik) Pernahkah Anda menonton anime dan drama yang menggambarkan bagaimana budaya dan fenomena kerja di Jepang? Bagaimana kesan Anda terhadap anime atau drama tersebut? Budaya dan fenomena kerja di Jepang tentu berbeda dengan budaya dan fenomena kerja di Indonesia. Selain itu, bekerja di Jepang memiliki ciri khas dan masalah tersendiri. Budaya kerja Jepang, yang seringkali dipuji dan dikagumi, juga seringkali menjadi subjek perdebatan. Terkenal dengan dedikasi, disiplin, dan etos kerja yang kuat, namun di baliknya terdapat sisi lain yang perlu dipahami. Artikel ini akan membahas secara detail aspek-aspek kunci budaya dan fenomena kerja orang Jepang, termasuk kelebihan dan kekurangannya. Budaya Kerja Orang Jepang Salah satu budaya kerja orang Jepang adalah tuntunan untuk menghargai pekerjaan Anda. Di Jepang, terdapat banyak perusahaan yang pekerjanya dipuji karena memprioritaskan pekerjaan daripada kehidupan pribadinya. Selain itu, banyak pekerja yang memprioritaskan pekerjaannya bahkan ketika acara keluarga dan sebagainya jika ada pekerjaan yang wajib dilakukan. Jepang masih memiliki budaya kerja lembur. Meskipun batas atas lembur telah ditetapkan sebesar 45 jam per bulan dan 360 jam per tahun, budaya lembur masih tetap ada. Latar belakang budaya kerja lembur adalah upah rendah dan efisiensi kerja yang buruk. Efiensi kerja yang buruk dapat berupa banyaknya pertemuan […]
Toko buku di Jepang (pixabay.com/lucasruffiner) Budaya populer Jepang kaya akan karya-karya komik, yang secara umum dikenal sebagai manga. Namun, di dalam dunia manga yang luas ini, terdapat sebuah cabang unik dan menarik yang seringkali menimbulkan kebingungan bagi para penggemar baru: doujinshi. Meskipun keduanya merupakan komik Jepang, doujinshi dan manga memiliki perbedaan signifikan dalam hal produksi, distribusi, isi, dan tempatnya di dalam industri kreatif Jepang. Mari kita selami perbedaan-perbedaan tersebut secara detail. Asal Usul dan Definisi Manga, secara sederhana, adalah komik Jepang yang diproduksi secara profesional dan didistribusikan secara komersial melalui penerbit-penerbit besar seperti Shueisha, Kodansha, dan Shogakukan. Mereka melalui proses editorial yang ketat, mulai dari penulisan naskah, penggambaran gambar, hingga pencetakan dan pemasaran. Manga hadir dalam berbagai genre, dari shonen (untuk anak laki-laki) dan shojo (untuk anak perempuan) hingga seinen (untuk dewasa muda laki-laki) dan josei (untuk dewasa muda perempuan), serta genre-genre lainnya seperti horor, sci-fi, dan komedi. Manga adalah komik yang dibuat di Jepang atau menggunakan bahasa Jepang. Banyak manga Jepang diekspor ke seluruh dunia dan kata manga menjadi kata populer dalam budaya Jepang. Doujinshi, di sisi lain, adalah komik yang dibuat secara independen oleh para penggemar (disebut doujin) dan didistribusikan secara non-komersial atau semi-komersial pada acara-acara khusus seperti […]