Ilustrasi para pria sedang bersembunyi Istilah “himitsu” (秘密) dan “naisho” (内緒) dalam bahasa Jepang sering kali muncul dalam berbagai konteks, baik dalam percakapan sehari-hari, film, manga, maupun anime. Keduanya memiliki makna yang berkaitan dengan kerahasiaan, tetapi ada nuansa dan penggunaan yang berbeda antara keduanya. Mari kita telaah lebih dalam mengenai kedua istilah ini, termasuk makna, penggunaan, dan konteks budaya di sebaliknya. Makna Dasar Himitsu dan Naisho Himitsu (秘密): Himitsu secara harfiah berarti “rahasia.” Istilah ini sering digunakan untuk merujuk pada informasi atau fakta yang tidak ingin diketahui orang lain. Himitsu adalah kata yang paling umum dan banyak digunakan. Himitsu dapat merujuk pada segala jenis rahasia, baik yang bersifat pribadi, kelompok, maupun publik. Dalam banyak konteks, himitsu dapat menggambarkan sesuatu yang lebih serius atau penting. Naisho (内緒): Naisho, di sisi lain, juga berarti “rahasia,” tetapi lebih sering digunakan dalam konteks yang lebih ringan dan informal. Naisho digunakan untuk bahasa lisan dan merupakan ungkapan yang agak kasual sehingga tidak digunakan di depan umum. Naisho lebih sering digunakan untuk merujuk pada rahasia kecil atau sesuatu yang disembunyikan dari orang lain dalam konteks yang lebih informal. Istilah ini bisa digunakan ketika seseorang meminta untuk menjaga sesuatu tetap rahasia, seperti sebuah kejutan atau rencana yang […]
Liburan ke Jepang (Pixabay.com/NguyenGianga2) Berencana berlibur ke Jepang? Kemampuan berbahasa Jepang, walau hanya sedikit, akan sangat memperkaya pengalamanmu. Bayangkan bisa memesan makanan sendiri, bertanya arah, atau bahkan berbasa-basi dengan penduduk lokal! Panduan ini akan membantumu mempelajari ungkapan dasar bahasa Jepang yang penting untuk pelancong pemula, dilengkapi tips dan trik agar proses belajarmu lebih efektif dan menyenangkan. Hiragana dan Katakana: Fondasi Bahasa Jepang Sebelum mempelajari ungkapan, pahami dulu dua jenis huruf dasar Jepang: Hiragana dan Katakana. Hiragana digunakan untuk menulis kata-kata asli Jepang, sementara Katakana digunakan untuk menulis kata-kata serapan dari bahasa asing, termasuk bahasa Inggris. Kedua huruf ini terdiri dari 46 karakter masing-masing. Jangan berkecil hati! Meskipun terlihat banyak, dengan latihan konsisten, kamu bisa menguasainya dalam waktu singkat. Sumber belajar: Ada banyak aplikasi dan website yang bisa membantumu mempelajari Hiragana dan Katakana, seperti Duolingo. Coba cari video tutorial di YouTube juga, karena melihat penulisan huruf akan membantumu mengingatnya lebih cepat. Buatlah flashcard sendiri untuk memperkuat hafalan. Jangan terburu-buru, fokuslah pada pemahaman dan penulisan yang benar. Ungkapan Sapaan dan Perkenalan Ilustrasi pria di Jepang Sapaan yang tepat akan membuat kesan pertama yang baik. Berikut beberapa ungkapan sapaan dan perkenalan dasar: Konnichiwa (こんにちは): Selamat siang (digunakan dari pagi hingga sore). Ini adalah […]
Ilustrasi bulan (Pixabay.com/susan-lu4esm) Tahukah Anda bahwa ungkapan 月が綺麗ですね (tsuki ga kirei desu ne) “Bulan itu indah ya” di Jepang memiliki arti yang berbeda dari sekedar “Aku ingin memberitahumu bahwa bulan itu indah”. Sebenarnya “Bulan itu indah ya” mempunyai arti menyatakan perasaan kepada lawan jenis. Pada artikel kali ini, mari kita bahas mengenai arti dari ungkapan “Bulan itu indah ya” di Jepang. Arti “Bulan itu Indah ya” di Jepang “Bulan itu indah ya” adalah ungkapan yang digunakan saat menyatakan cinta kepada lawan jenis. Anda bisa mengungkapkan cinta Anda kepada seseorang dengan cara yang lebih tidak langsung dibandingkan dengan menyatakan あなたが好き (anata ga Suki) “Aku menyukaimu” atau 愛してる (aishiteru) “Aku mencintaimu.” Meski bukan kata yang sering digunakan, namun jika Anda termasuk orang yang romantis, Anda bisa menggunakannya saat menyatakan perasaan. Asal kata “Bulan itu indah ya” di Jepang Konon ungkapan “Bulan itu indah ya” memiliki arti menyatakan cinta. Asal usulnya berasal dari anekdot yaitu seorang cendikiawan sastra Inggris pada zaman Meiji menerjemahkan “I love you” menjadi “Bulan itu indah ya” bukan 愛している (aishiteru) “Aku mencintaimu”. Penulis besar ini berpikir bahwa, mengingat sifat orang Jepang, “ketika menyatakan cinta, mereka tidak boleh mengungkapkannya secara langsung,” dan muncullah kalimat “Bulan itu indah ya.” Meski keaslian anekdot […]
Ilustrasi perasaan (Pixabay.com/kaboompics) Kimochi (気持ち) adalah sebuah kata dalam bahasa Jepang yang sering digunakan dalam berbagai konteks, baik dalam percakapan sehari-hari maupun dalam budaya pop Jepang. Dalam budaya Jepang, kimochi memiliki makna yang lebih dalam dan luas. Istilah ini tidak hanya merujuk pada perasaan positif, tetapi juga mencakup berbagai emosi lain yang dapat dirasakan. Definisi dari kata kimochi Secara harfiah, kimochi berarti “perasaan”. Kata ini terdiri dari dua istilah: “ki” (気) yang berarti “energi” atau “jiwa,” dan “mochi” (持ち) yang berarti “memiliki” atau “memegang.” Jadi, kimochi bisa diartikan sebagai “energi yang dimiliki” atau “perasaan yang ada di dalam diri.” Ketika seseorang mengatakan “kimochi ga ii” (気持ちがいい), artinya “perasaannya baik,” bisa merujuk pada perasaan nyaman, bahagia, atau puas. Di sisi lain, “kimochi ga warui” (気持ちが悪い) berarti “perasaannya buruk,” yang dapat menggambarkan ketidaknyamanan atau ketidakpuasan. Ada pula “atsui kimochi” (熱い気持ち) yang dapat diartikan sebagai hasrat terdiri dari kata 熱い (atsui) yang berarti “panas” dan 気持ち (kimochi) yang berarti “perasaan.” Kimochi juga sering digunakan dalam konteks yang lebih romantis. Misalnya, ketika seseorang mengatakan “kimochi wo tsutaeru” (気持ちを伝える), berarti “menyampaikan perasaan.” Hal ini adalah langkah penting dalam komunikasi antar pasangan, di mana mereka saling berbagi perasaan mereka satu sama lain. Perbedaan kimochi dan kibun […]
Dua orang samurai (Image by freepik) Bahasa Jepang memiliki banyak kata yang sering digunakan untuk menyebut teman. Beberapa di antaranya yang seringkali membingungkan bagi orang asing adalah tomodachi dan nakama. Meskipun keduanya dapat diterjemahkan sebagai “teman” dalam bahasa Indonesia, namun sebenarnya keduanya memiliki makna yang berbeda. Bahasa Jepang, seperti bahasa lainnya, memiliki nuansa yang kaya dalam mengekspresikan hubungan antar manusia. Kata “teman” saja, dalam bahasa Jepang, memiliki berbagai tingkat kedekatan dan konteks yang berbeda. Dua kata yang sering membingungkan bagi pembelajar bahasa Jepang adalah tomodachi (友達) dan nakama (仲間). Meskipun keduanya diterjemahkan sebagai “teman” dalam bahasa Indonesia, pemahaman yang lebih mendalam akan mengungkapkan perbedaan yang signifikan dalam arti dan konteks penggunaannya. Tomodachi (友達): Teman yang Berbasis Hubungan Pribadi Tomodachi adalah seseorang yang saling terbuka dan berinteraksi satu sama lain secara setara. Artinya seseorang yang bisa diajak berbagi aspirasi, berinteraksi secara setara, dan bisa diajak bermain dan ngobrol. Jika Anda senang mengobrol dan tidak keberatan berbagi kehidupan pribadi, Anda bisa menyebutnya dengan tomodachi. Selain itu, karena tomodachi adalah seseorang yang setara dengan Anda, secara teknis Anda tidak dapat menyebut atasan di tempat kerja sebagai tomodachi. Tomodachi mengacu pada teman dalam arti yang paling umum dan luas. Ini adalah hubungan yang dibangun […]
Manga (Pixabay.com/Jirreaux) Apakah Anda pernah mendengar istilah Shounen, shoujo, seinen, dan josei dalam manga dan anime Jepang? Istilah-istilah tersebut merujuk pada demografi atau target pemirsa dari anime atau manga. Setiap genre memiliki tema dan metode alur ceritanya tersendiri. Selain itu, genre dari anime atau manga dapat diketahui dari majalah yang mempublikasikannya. Demografi Anime dan Manga Jepang Kata Shounen berarti anak laki-laki atau anak muda. Serial Shounen berarti serial tersebut ditujukan pada anak laki-laki atau anak muda. Biasanya manga dengan genre Shounen akan diterbitkan pada majalah seperti Shounen Jump. Banyak anime dan manga Shounen mengambil tema persahabatan dan pertarungan dengan protagonis laki-laki. Contoh serial Shounen yaitu One Piece, Naruto, dan sebagainya. Kata shoujo berarti anak perempuan atau gadis remaja. Serial shoujo berarti serial tersebut ditujukan untuk anak perempuan atau gadis remaja. Biasanya memiliki protagonis perempuan dengan genre seperti mahou shoujo dan sebagainya. Serial shoujo jauh lebih sedikit dibandingkan serial Shounen. Contoh serial Shoujo adalah Cardcaptor Sakura, Sailor Moon, dan sebagainya. Kata seinen berarti dewasa muda. Serial seinen berarti serial yang ditujukan untuk dewasa muda. Serial seinen biasanya menampilkan karakter dewasa dan membawa tema dewasa. Contoh serial seinen yaitu Tokyo Ghoul, Kaguya-sama wa Kokurasetai, dan sebagainya. Kata josei berarti wanita. Serial josei […]
Seorang pria mengenakan topi (Image by freepik) Di era globalisasi seperti saat ini, bahasa asing menjadi sangat penting terutama sebagai upaya dalam terhubung dengan banyak orang di dunia. Tidak sedikit orang-orang yang mempelajari bahasa Inggris maupun bahasa Jepang. Bagaimana dengan orang Jepang? Bahasa asing apa yang banyak dipelajari? Survei Pembelajaran Bahasa di Jepang Jepang, negara maju dengan budaya yang kaya dan unik, memiliki tingkat literasi yang tinggi dan minat besar terhadap pembelajaran bahasa asing. Namun, bahasa asing mana yang paling banyak mereka pelajari? Jawabannya tidak sesederhana hanya satu bahasa. Popularitas bahasa asing di Jepang dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk ekonomi, budaya populer, pariwisata, dan peluang kerja. Dalam survei tahunan Survei Pembelajaran Bahasa di Jepang oleh Duolingo, peringkat teratas bahasa yang dipelajari di Jepang (memungkinkan untuk beberapa jawaban) yaitu Bahasa Inggris (84,1%), bahasa Korea (25,0%), bahasa Tionghoa (12,5%), dan bahasa Prancis (6,0%). Mari kita telusuri lebih dalam empat bahasa asing yang paling sering dipelajari oleh masyarakat Jepang: Bahasa Inggris, Bahasa Korea, Bahasa China, dan Bahasa Prancis. Bahasa Inggris: Raja Tanpa Takhta? Ilustrasi pria berlatar Patung Liberty Bahasa Inggris tampaknya menjadi bahasa asing yang banyak dipelajari oleh orang Jepang. Terlebih lagi bahasa Inggris merupakan bahasa yang banyak digunakan di seluruh dunia. Meski […]
Pemuda dewasa di jalanan Tokyo (Image by freepik) Ketika Anda menonton anime atau drama, Anda mungkin pernah mendengar seseorang dipanggil diikuti dengan Chan, Sama, San, dan Kun. Hal ini adalah sebutan kehormatan Jepang. Penggunaan sebutan kehormatan Jepang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti hubungan, status, dan sebagainya. Berikut ini adalah penjelasan mengenai sebutan kehormatan Jepang. Sebutan Kehormatan Jepang Sebutan kehormatan Jepang yang paling unum digunakan sehari-hari adalah San. Anda dapat menggunakannya kepada lawan bicara yang tidak terlalu Anda kenal, tanpa memandang jenis kelamin, usia, maupun status sosialnya. Sebutan kehormatan Sama lebih sopan dari San. Sebutan ini biasa digunakan kepada orang-orang yang memiliki status atau pangkat lebih tinggi seperti keluarga Kaisar, pelanggar, penonton atau pendengar, dan sebagainya. Sebutan kehormatan Chan biasanya digunakan kepada anak kecil atau perempuan. Sebutan ini juga dapat digunakan kepada teman dan orang yang Anda sukai. Sebutan ini informal dan akrab dan memiliki kesan imut dan kekanak-kanakan. Sebutan kehormatan Kun biasa digunakan kepada anak muda atau laki-laki. Sebutan ini juga dapat digunakan kepada teman dan junior. Sebutan ini informal dan akrab. Terdapat sebutan kehormatan lainnya seperti Sensei untuk guru atau ahli, Senpai untuk senior, Kouhai untuk junior, Shachou untuk kepala perusahaan, dan sebagainya. Penggunaan Sebutan Kehormatan Ilustrasi pria dan […]
Tanda keluar dengan bahasa Inggris (Image by evening_tao on Freepik) Seringkali kita mendengar anggapan bahwa orang Jepang kesulitan berbahasa Inggris. Anggapan ini, walau terkesan umum, sebenarnya terlalu menyederhanakan realita yang jauh lebih kompleks. Bukan berarti orang Jepang tidak bisa sama sekali berbahasa Inggris, melainkan kemampuan berbahasa Inggris mereka—rata-rata—lebih rendah dibandingkan negara-negara Barat atau bahkan negara-negara Asia Tenggara tertentu. Untuk memahami mengapa hal ini terjadi, kita perlu menggali lebih dalam, melampaui stereotip dan melihat faktor-faktor yang saling berkaitan dan membentuk situasi tersebut. Sistem Pendidikan yang Berfokus pada Memori, Bukan Komunikasi Alasan mengapa orang Jepang tidak bisa bahasa Inggris adalah kurangnya peluang masukan/keluaran. Masukan memiliki peranan penting dalam mempelajari bahasa. Tanpa masukan yang memadai, kemampuan bahasa Inggris seseorang tidak akan meningkat sama sekali. Di sisi lain, masukan saja tidak cukup, keluaran juga memiliki peranan penting. Dengan melakukan keluaran, seseorang dapat melihat kesenjangan dalam pengetahuan dan meningkatkan kemampuannya. Pembelajaran bahasa Inggris dapat dilakukan secara lebih efisien dengan berfokus pada keluaran dibandingkan berfokus pada masukan. Sistem pendidikan di Jepang, selama beberapa dekade, menekankan pada menghafalkan grammar dan kosakata daripada praktek komunikasi langsung. Siswa menghabiskan waktu berjam-jam menghafalkan tata bahasa rumit dan daftar kata yang panjang, namun kurang diberi kesempatan untuk menggunakan bahasa Inggris dalam […]