ADVERTISEMENT
Rabu, Juli 2, 2025
Telusuri Jepang
No Result
View All Result
  • Login
  • Bahasa
  • Budaya
  • Entertainment
  • Hobi
  • Hubungan
  • Kehidupan
  • Kepribadian
  • Kuliner
  • Teknologi
  • Bahasa
  • Budaya
  • Entertainment
  • Hobi
  • Hubungan
  • Kehidupan
  • Kepribadian
  • Kuliner
  • Teknologi
No Result
View All Result
Telusuri Jepang
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT
Home Teknologi

Misteri Orang Jepang Tidak Ungkapkan Wajah di Sosial Media 2024

Tegar Rifqiaulian by Tegar Rifqiaulian
13 April 2025
Reading Time: 6 mins read
0 0
0
Ilustrasi orang Jepang tidak ungkapkan wajah di media sosial

Ilustrasi orang Jepang tidak ungkapkan wajah di media sosial

ADVERTISEMENT

Bagi kebanyakan negara di dunia, mengunggah foto wajah di sosial media mungkin merupakan hal yang biasa. Namun, hal ini berbeda dengan orang Jepang. Ada orang Jepang tidak ungkapkan wajah di sosial media dan ada pula yang mengunggah foto dengan menyembunyikan wajah. 

Table of Contents

Toggle
  • RELATED POSTS
  • QRIS di Jepang: Transaksi Mudah bagi Wisatawan Indonesia 2025
  • Bahas Lengkap Inovasi Arcade Game di Jepang 2025
  • Bahas Lengkap Masa Depan Teknologi di Jepang 2025
  • Orang Jepang Tidak Ungkapkan Wajah di Sosial Media
  • Orang Jepang Menyembunyikan Wajah di Sosial Media
  • Budaya Kolektivisme yang Kuat
  • Kekhawatiran akan Privasi dan Keamanan
  • Norma Sosial dan Kesopanan (Reigi)
  • Keengganan untuk Menarik Perhatian (Kenshin)
  • Penggunaan Avatar dan Ilustrasi sebagai Bentuk Ekspresi Diri
  • Perbedaan Generasi
  • Pengaruh Budaya Populer
  • Pertimbangan Profesional
  • Ketakutan akan Cyberbullying
  • Platform Media Sosial yang Dipakai
  • Kesimpulan 

RELATED POSTS

QRIS di Jepang: Transaksi Mudah bagi Wisatawan Indonesia 2025

Bahas Lengkap Inovasi Arcade Game di Jepang 2025

Bahas Lengkap Masa Depan Teknologi di Jepang 2025

Orang Jepang yang mengungkapkan wajah mereka di sosial media biasanya merupakan orang yang terkenal, seperti aktor, pengisi suara, penyanyi, dan sebagainya. Mengapa orang Jepang tidak ungkapkan wajah mereka di sosial media?

Orang Jepang Tidak Ungkapkan Wajah di Sosial Media

Di era digital yang serba terhubung ini, media sosial telah menjadi jendela dunia bagi banyak orang. Kita bisa melihat aktivitas, pemikiran, dan bahkan wajah orang-orang dari berbagai belahan dunia. Namun, ada sebuah fenomena menarik yang seringkali diamati, khususnya di Jepang: kecenderungan untuk tidak ungkapkan wajah secara jelas di media sosial. Ini bukan berarti orang Jepang tidak aktif di media sosial, justru sebaliknya, mereka sangat aktif! Hanya saja, cara mereka berinteraksi dan mempresentasikan diri sedikit berbeda. Lalu, apa saja alasan di balik kebiasaan ini? Mari kita telusuri lebih dalam.

ADVERTISEMENT

Pengguna media sosial di Jepang cenderung tidak ungkapkan wajah. Orang Jepang merasa enggan untuk mengungkapkan informasi pribadi mereka di Internet karena mereka merasa tidak ada kebutuhan untuk membentuk hubungan antarpribadi baru. Orang Jepang sulit untuk mempercayai orang asing. Mereka sangat berhati-hati jika informasi pribadi mereka diteruskan kepada orang lain.

Sementara itu, Oricon melakukan survei terhadap sikap masyarakat terhadap publikasi nama asli dan foto wajah mereka di Facebook. Dari 967 responden, hanya 41,0% yang menjawab bahwa mereka mempublikasikan foto wajah mereka. Alasannya mungkin karena orang Jepang memiliki rasa malu untuk memperlihatkan wajah mereka kepada orang yang tidak ditentukan jumlahnya.

Ilustrasi orang Jepang tidak ungkapkan wajah di media sosial

Orang Jepang Menyembunyikan Wajah di Sosial Media

Belakangan ini semakin banyak anak muda di Jepang yang memposting foto wajah tersembunyi di media sosial. Mereka cenderung menganggap foto yang tidak ungkapkan wajah sebagai sesuatu yang modis, karena dapat menyampaikan keseluruhan suasana foto tersebut.

ADVERTISEMENT

Orang Jepang memposting foto dengan wajah tersembunyi karena mereka ingin orang lain melihat pemandangan dan suasana foto secara keseluruhan. Tidak hanya wajah tetapi juga pakaian maupun pemandangan. Mereka menunjukkan sesuatu selain wajah mereka dalam foto yang diposting di sosial media diduga karena mereka ingin menunjukkan sesuatu yang berguna bagi orang lain.

Orang Jepang memiliki kepribadian yang rendah hati dan pemalu sehingga terdapat risiko orang-orang sekitar akan melihatnya sebagai orang yang suka pamer atau percaya diri jika mengunggah foto wajah secara langsung. Selain itu, jika wajahnya disembunyikan, maka kemungkinan tidak akan ada yang akan menilai penampilannya sama sekali.

Budaya Kolektivisme yang Kuat

Jepang terkenal dengan budaya kolektivismenya yang kuat. Prioritas utama bukan pada individu, melainkan pada kelompok dan harmoni sosial. Menampilkan wajah secara terbuka di media sosial dapat dianggap sebagai tindakan individualistis yang menonjolkan diri sendiri, dan ini bisa menimbulkan ketidaknyamanan bagi orang Jepang. Mereka lebih cenderung memprioritaskan keharmonisan kelompok daripada mengekspresikan diri secara individualistis di ruang publik digital. Ketidaknyamanan ini bisa stemming dari potensi penilaian negatif dari orang lain dalam kelompok sosial mereka, baik secara langsung ataupun tidak langsung.

Kekhawatiran akan Privasi dan Keamanan

Di Jepang, privasi sangat dihargai. Menampilkan wajah di internet berarti meningkatkan risiko potensi pelanggaran privasi. Bayangkan saja, informasi pribadi dapat dengan mudah diakses dan disalahgunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Ini termasuk risiko pelecehan online, pencurian identitas, hingga stalking. Kekhawatiran ini semakin diperkuat oleh kasus-kasus pelanggaran privasi yang telah terjadi di masa lalu, baik di Jepang maupun di negara lain. Oleh karena itu, banyak orang Jepang memilih untuk lebih berhati-hati dan melindungi identitas mereka di dunia maya sehingga tidak ungkapkan wajah di media sosial.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Norma Sosial dan Kesopanan (Reigi)

Reigi, atau kesopanan, merupakan pilar penting dalam budaya Jepang. Menampilkan wajah secara terbuka di media sosial, khususnya jika disertai dengan aktivitas atau pendapat yang dianggap kontroversial, bisa dianggap sebagai tindakan tidak sopan dan kurang ajar. Ini bisa menimbulkan rasa malu, baik bagi individu tersebut maupun keluarganya. Konsep “saving face” (menjaga muka) sangat penting dalam budaya Jepang, dan menampilkan diri secara terbuka di media sosial bisa berisiko merusak citra diri dan citra keluarga.

Advertisement. Scroll to continue reading.
ADVERTISEMENT

Keengganan untuk Menarik Perhatian (Kenshin)

Kenshin, atau kerendahan hati, merupakan nilai yang sangat dihargai dalam budaya Jepang. Menampilkan diri secara terbuka dan menonjol di media sosial bisa dianggap sebagai tindakan sombong dan menyombongkan diri, yang bertentangan dengan nilai-nilai kenshin. Orang Jepang cenderung lebih suka menjaga profil rendah dan tidak menarik terlalu banyak perhatian pada diri mereka sendiri. Hal ini juga berlaku di dunia online sehingga memilih untuk tidak ungkapkan wajah di media sosial.

Penggunaan Avatar dan Ilustrasi sebagai Bentuk Ekspresi Diri

Ketidakmauan untuk menampilkan wajah di media sosial tidak berarti orang Jepang tidak mengekspresikan diri. Sebaliknya, mereka sering menggunakan avatar, ilustrasi, atau bahkan karakter anime sebagai representasi diri mereka di dunia online. Ini menjadi cara kreatif dan unik untuk menunjukkan kepribadian dan minat mereka tanpa harus mengungkap identitas fisik mereka. Ini juga memberikan kebebasan dalam berekspresi tanpa tekanan untuk memenuhi standar kecantikan atau citra tertentu.

Perbedaan Generasi

Meskipun tren ini banyak dijumpai, perbedaan generasi juga berperan dalam hal tidak ungkapkan wajah di media sosial. Generasi muda mungkin sedikit lebih terbuka dalam menampilkan wajah mereka di media sosial dibandingkan generasi yang lebih tua. Namun, kecenderungan untuk menjaga privasi dan menghindari perhatian tetap menjadi faktor penting, meskipun dengan cara yang mungkin sedikit berbeda. Misalnya, mereka mungkin lebih selektif dalam memilih foto yang diunggah atau hanya berinteraksi di platform yang lebih privat.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Pengaruh Budaya Populer

Budaya populer Jepang, seperti anime dan manga, seringkali menampilkan karakter dengan desain yang unik dan menarik. Ini bisa menginspirasi orang Jepang untuk menggunakan avatar atau ilustrasi yang mirip dengan karakter tersebut sebagai representasi diri di media sosial. Selain itu, karakter-karakter tersebut seringkali menampilkan kepribadian yang kompleks dan menarik, sehingga memberikan alternatif yang lebih ekspresif daripada hanya menampilkan foto diri.

Pertimbangan Profesional

Dalam konteks profesional, menampilkan wajah di media sosial bisa menimbulkan pertimbangan khusus. Beberapa orang Jepang mungkin khawatir tentang bagaimana citra online mereka akan memengaruhi karier mereka. Mereka mungkin memilih untuk menjaga profil online mereka tetap profesional dan menghindari postingan yang bisa diinterpretasikan secara negatif oleh atasan atau rekan kerja.

Ketakutan akan Cyberbullying

Ancaman cyberbullying merupakan hal yang nyata dan serius, dan ini juga berkontribusi pada keengganan orang Jepang untuk menampilkan wajah mereka secara terbuka di media sosial. Ketakutan akan menjadi sasaran pelecehan online atau komentar jahat dapat membuat beberapa orang lebih memilih untuk tetap anonim dana tidak ungkapkan wajah di media sosial.

Platform Media Sosial yang Dipakai

Pilihan platform media sosial juga dapat mempengaruhi cara orang Jepang mempresentasikan diri. Beberapa platform mungkin dianggap lebih privat atau lebih cocok untuk interaksi yang anonim dibandingkan platform lainnya. Ini bisa mempengaruhi bagaimana mereka memilih untuk menampilkan atau menyembunyikan identitas mereka di dunia maya.

Kesimpulan 

Kesimpulannya, kebiasaan orang Jepang untuk tidak ungkapkan wajah di media sosial bukanlah sebuah fenomena sederhana, melainkan cerminan dari nilai-nilai budaya, norma sosial, dan kekhawatiran yang kompleks. Ini menunjukkan bagaimana budaya dapat membentuk cara kita berinteraksi dan berekspresi di dunia digital. Meskipun mungkin tampak berbeda dari kebiasaan di beberapa negara lain, kebiasaan orang Jepang untuk tidak ungkapkan wajah di media sosial memiliki akar yang kuat dan mendalam dalam budaya Jepang yang kaya dan unik. Memahami alasan di balik tidak ungkapkan wajah di media sosial memungkinkan kita untuk menghargai keragaman budaya dan cara orang-orang di seluruh dunia beradaptasi dengan teknologi dan media sosial.

Tags: Teknologi
ShareTweetShare
ADVERTISEMENT
Tegar Rifqiaulian

Tegar Rifqiaulian

Related Posts

Ilustrasi QRIS di Jepang
Teknologi

QRIS di Jepang: Transaksi Mudah bagi Wisatawan Indonesia 2025

26 Mei 2025
Ilustrasi arcade game di Jepang
Teknologi

Bahas Lengkap Inovasi Arcade Game di Jepang 2025

25 April 2025
Ilustrasi masa depan teknologi di Jepang
Teknologi

Bahas Lengkap Masa Depan Teknologi di Jepang 2025

22 April 2025
Ilustrasi kendaraan otonom di Jepang
Teknologi

Teknologi Terbaru Kendaraan Otonom di Jepang 2025

2 April 2025
Ilustrasi Self Heating Bento Box
Teknologi

Bahas Lengkap Self Heating Bento Box di Jepang 2025

26 April 2025
Ilustrasi hilangnya tab suka di X
Teknologi

Reaksi Orang Jepang dengan Hilangnya Tab Suka X 2025

23 April 2025
Next Post
Ilustrasi budaya dan fenomena kerja Jepang

Bahas Lengkap Budaya dan Fenomena Kerja Orang Jepang 2024

Ilustrasi sebutan kehormatan Jepang

Bahas Lengkap Sebutan Kehormatan Jepang 2024

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

I agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.

  • Aikatsu PriPara the Movie

    Wajib Tonton! Aikatsu PriPara the Movie A Miracle Encounter 2025

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Generasi Baru Otaku 2025: Pengaruh Teknologi dan Internet di Jepang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jepang di Internet: Mengatasi Perbedaan dan Salah Paham 2025

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Crayon Shin-chan the Movie: Super Hot! The Spicy Kasukabe Dancers 2025

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Budaya Onsen Jepang 2025: Sebuah Penyelaman Mendalam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Ilustrasi perbedaan dan salah paham

Jepang di Internet: Mengatasi Perbedaan dan Salah Paham 2025

1 Juli 2025
Ilustrasi generasi baru otaku

Generasi Baru Otaku 2025: Pengaruh Teknologi dan Internet di Jepang

29 Juni 2025
Aikatsu PriPara the Movie

Wajib Tonton! Aikatsu PriPara the Movie A Miracle Encounter 2025

27 Juni 2025
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Aikatsu PriPara the Movie

Wajib Tonton! Aikatsu PriPara the Movie A Miracle Encounter 2025

27 Juni 2025
Ilustrasi generasi baru otaku

Generasi Baru Otaku 2025: Pengaruh Teknologi dan Internet di Jepang

29 Juni 2025
Ilustrasi perbedaan dan salah paham

Jepang di Internet: Mengatasi Perbedaan dan Salah Paham 2025

1 Juli 2025
Crayon Shin-chan the Movie: Super Hot! The Spicy Kasukabe Dancers

Crayon Shin-chan the Movie: Super Hot! The Spicy Kasukabe Dancers 2025

3 Juni 2025
Ilustrasi hilangnya tab suka di X

Reaksi Orang Jepang dengan Hilangnya Tab Suka X 2025

1
Ilustrasi kehidupan di Jepang

Cari Tahu Kehidupan di Jepang Seperti dalam Anime 2024

1
Ilustrasi tingginya angka harapan hidup di Jepang

Bahas Lengkap Tingginya Angka Harapan Hidup di Jepang 2025

0
Ilustrasi cinta searah atau Kataomoi

Telusuri Hubungan Cinta Searah atau Kataomoi di Jepang 2025

0
Ilustrasi perbedaan dan salah paham

Jepang di Internet: Mengatasi Perbedaan dan Salah Paham 2025

1 Juli 2025
Ilustrasi generasi baru otaku

Generasi Baru Otaku 2025: Pengaruh Teknologi dan Internet di Jepang

29 Juni 2025
Aikatsu PriPara the Movie

Wajib Tonton! Aikatsu PriPara the Movie A Miracle Encounter 2025

27 Juni 2025
Ilustrasi budaya Onsen Jepang

Budaya Onsen Jepang 2025: Sebuah Penyelaman Mendalam

4 Juni 2025
ADVERTISEMENT
  • Beranda
  • Privacy Policy
  • Akun Saya
  • Checkout
  • Keranjang
  • Toko
  • Index Berita
  • Opt-out preferences
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer

© 2025 TEGAROOM

No Result
View All Result
  • Bahasa
  • Budaya
  • Entertainment
  • Hobi
  • Hubungan
  • Kehidupan
  • Kepribadian
  • Kuliner
  • Teknologi

© 2025 TEGAROOM

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Ads Blocker Image Powered by Code Help Pro

Ads Blocker Detected!!!

We have detected that you are using extensions to block ads. Please support us by disabling these ads blocker.

Refresh
Powered By
Best Wordpress Adblock Detecting Plugin | CHP Adblock
id_IDBahasa Indonesia
en_USEnglish ja日本語 ko_KR한국어 zh_CN简体中文 zh_TW繁體中文 ms_MYBahasa Melayu ru_RUРусский id_IDBahasa Indonesia
Manage Consent
To provide the best experiences, we use technologies like cookies to store and/or access device information. Consenting to these technologies will allow us to process data such as browsing behavior or unique IDs on this site. Not consenting or withdrawing consent, may adversely affect certain features and functions.
Functional Selalu aktif
The technical storage or access is strictly necessary for the legitimate purpose of enabling the use of a specific service explicitly requested by the subscriber or user, or for the sole purpose of carrying out the transmission of a communication over an electronic communications network.
Preferences
The technical storage or access is necessary for the legitimate purpose of storing preferences that are not requested by the subscriber or user.
Statistics
The technical storage or access that is used exclusively for statistical purposes. The technical storage or access that is used exclusively for anonymous statistical purposes. Without a subpoena, voluntary compliance on the part of your Internet Service Provider, or additional records from a third party, information stored or retrieved for this purpose alone cannot usually be used to identify you.
Marketing
The technical storage or access is required to create user profiles to send advertising, or to track the user on a website or across several websites for similar marketing purposes.
Kelola Opsi Kelola layanan Kelola vendor {vendor_count} Baca lebih lanjut tentang tujuan ini
View preferences
{title} {title} {title}
This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.