Alasan Jepang Menjadi Salah Satu Negara Aman di Dunia 2024

Jepang tidak hanya terkenal dengan budayanya tetapi juga terkenal dengan keamanannya sehingga menjadikannya salah satu negara aman di dunia. Hal ini membuat orang-orang merasa aman ketika bepergian maupun tinggal di Jepang. Berikut ini merupakan pembahasan mengapa Jepang menjadi salah satu negara aman di dunia.

Seberapa Amankah Negara Jepang

Jepang terkenal dengan keamanannya sehingga menjadikannya salah satu negara aman di dunia, namun seberapa amankah negara Jepang. Menurut statistik kejahatan oleh UNODC, tingkat pembunuhan di Jepang berada di angka 0,31. Selain itu, tingkat perampokan di Jepang berada di angka 2,41. Tingkat kejahatan terutama dinyatakan sebagai jumlah kejahatan tahunan per 100.000 orang.

Dengan asumsi suatu masyarakat tinggal di kota di Jepang dengan populasi sebanyak 100.000 orang, maka hampir tidak ada pembunuhan di lingkungan tersebut dan kurang dari tiga kasus perampokan terjadi dalam setahun. Hal ini menunjukkan bahwa Jepang merupakan negara dengan jumlah kasus pembunuhan dan perampokan yang termasuk sangat sedikit.

Jepang sebagai negara aman memiliki tingkat kejahatan yang sangat rendah dibandingkan banyak negara lain. Kejahatan dengan kekerasan, seperti penyerangan dan perampokan, relatif jarang terjadi di Jepang. Dengan demikian, anak-anak dapat merasa nyaman ketika berjalan sendirian di jalanan, tertidur dengan aman di kereta, perempuan dapat memanggil taksi di jalan pada tengah malam, dan dapat menjalani hidup seolah-olah benar-benar bebas dari kejahatan.

Alasan Jepang menjadi Negara Aman

Salah satu alasan mengapa Jepang menjadi salah satu negara aman yaitu Jepang merupakan negara yang homogen secara etnis dan ekonomi. Hal ini membuat perkelahian yang berakar pada isu rasial jarang terjadi di Jepang. Selain itu, rendahnya kesenjangan pendapatan membuat negara Jepang terhindar dari kecemburuan sosial dan kejahatan seperti pencurian dan perampokan.

Alasan lain mengapa Jepang menjadi negara aman yaitu mentalitas mementingkan kepentingan kelompok daripada individu. Tetangga saling menjaga satu sama lain, dan ada rasa percaya yang kuat dalam masyarakat. Meskipun terdapat sisi buruk dari tren ini, tampaknya hal itu dapat menjaga keharmonisan sehingga meningkatkan rasa aman. 

Kepekaan sosial juga menjadi alasan mengapa Jepang menjadi negara aman. Kepekaan sosial seperti harus membantu orang yang membutuhkan, berpikir sebagian besar orang adalah orang baik, dan percaya bahwa polisi dan personel darurat akan selalu datang jika ada laporan dapat menciptakan lingkungan yang aman. 

Kehadiran polisi membantu mencegah kegiatan kriminal dan memastikan respons cepat jika terjadi keadaan darurat. Stasiun dan kereta dilengkapi dengan kamera keamanan dan para staf yang selalu siap membantu penumpang. Sistem tanggap darurat terkoordinasi dengan baik, dan prosedur evakuasi dilakukan secara teratur.

Ketaatan terhadap aturan juga menjadi alasan mengapa Jepang menjadi salah satu negara aman. Larangan membawa senjata di Jepang membuat orang Jepang tidak perlu khawatir apakah orang lain memiliki senjata sehingga menciptakan rasa aman. Namun, hal ini tampaknya membuat orang Jepang adakalanya mengalami ledakan emosi yang kekanak-kanakan sehingga meneriaki lawannya di tempat umum tempat kerja karena merasa lawannya tidak memiliki senjata.

Jepang, negeri matahari terbit, terkenal dengan keindahan alamnya yang memukau, budaya yang kaya, dan teknologi yang canggih. Namun, di balik semua itu, terdapat fakta lain yang tak kalah menarik: Jepang konsisten menempati peringkat atas sebagai salah satu negara aman di dunia. Bukan sekadar mitos, keamanan di Jepang merupakan hasil dari berbagai faktor yang saling terkait, mulai dari budaya masyarakat hingga sistem hukum yang efektif. Mari kita telusuri lebih dalam mengapa Jepang menjadi salah satu negara aman.

Budaya dan Nilai Sosial yang Kuat

Salah satu pilar utama keamanan di Jepang adalah budaya dan nilai sosialnya yang unik. “Wa” (harmoni) merupakan konsep sentral dalam masyarakat Jepang, menekankan pentingnya kerjasama, ketertiban, dan rasa hormat satu sama lain. Nilai-nilai ini ditanamkan sejak usia dini melalui pendidikan di sekolah dan keluarga. Anak-anak diajarkan untuk patuh pada aturan, menghormati orang lain, dan bertanggung jawab atas tindakan mereka. Akibatnya, tingkat kepatuhan terhadap hukum dan norma sosial sangat tinggi. Perilaku anti-sosial, seperti vandalisme atau kekerasan, dianggap memalukan dan akan membawa konsekuensi sosial yang signifikan. Ini menciptakan lingkungan sosial yang cenderung menghindari perilaku kriminal.

Lebih jauh, rasa malu atau kehilangan muka (“haji”) merupakan faktor penghambat kuat bagi perilaku kriminal. Kehilangan muka di mata masyarakat dianggap lebih buruk daripada hukuman penjara, sehingga banyak orang cenderung menghindari tindakan yang dapat merusak reputasi mereka. Hal ini berbeda dengan budaya di beberapa negara lain di mana individu mungkin lebih mementingkan keuntungan pribadi daripada reputasi sosial.

Sistem pendidikan di Jepang juga berperan penting dalam membentuk karakter warga negara yang taat hukum dan bertanggung jawab. Pendidikan menitikberatkan pada disiplin, kerja keras, dan rasa hormat terhadap otoritas. Sekolah bukan hanya tempat belajar akademis, tetapi juga tempat untuk menanamkan nilai-nilai moral dan sosial.

Penegakan Hukum yang Efektif dan Transparan

Jepang memiliki sistem penegakan hukum yang ketat dan efisien. Kepolisian Jepang, dikenal dengan disiplin dan profesionalismenya, memiliki tingkat kepercayaan publik yang tinggi. Mereka sangat aktif dalam pencegahan kejahatan dan respon cepat terhadap insiden kriminal. Kehadiran polisi yang terlihat di tempat umum, baik secara berkala maupun acak, memberikan rasa aman bagi warga.

Selain itu, sistem peradilan Jepang dikenal dengan transparansi dan keadilannya. Proses hukum yang adil dan konsisten diterapkan pada semua warga negara, tanpa memandang status sosial atau kekayaan. Hukuman yang dijatuhkan pada pelaku kejahatan cukup tegas, memberikan efek jera dan mengurangi angka kriminalitas.

Tingkat korupsi di Jepang sangat rendah. Hal ini memastikan bahwa penegakan hukum tidak dipengaruhi oleh kepentingan pribadi atau tekanan politik. Kepercayaan publik terhadap lembaga penegak hukum menjadi kunci keberhasilan dalam menciptakan lingkungan yang aman dan tertib.

Teknologi dan Inovasi

Jepang merupakan negara maju dengan teknologi canggih yang diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk keamanan. Sistem pengawasan CCTV yang luas tersebar di kota-kota besar, membantu polisi dalam mencegah dan mengungkap kejahatan. Teknologi pengenalan wajah juga digunakan untuk meningkatkan keamanan di tempat-tempat umum.

Selain itu, Jepang juga mengadopsi teknologi terbaru dalam bidang keamanan siber, melindungi infrastruktur penting dari serangan digital. Kesadaran masyarakat akan pentingnya keamanan siber juga tinggi, sehingga mengurangi risiko kejahatan online.

Partisipasi Masyarakat

Keamanan di Jepang bukan hanya tanggung jawab pemerintah dan polisi, tetapi juga merupakan tanggung jawab bersama seluruh warga negara. Masyarakat aktif berpartisipasi dalam menjaga keamanan lingkungan sekitar mereka. Program-program keamanan komunitas, seperti ronda malam dan sistem peringatan dini, sangat efektif dalam mencegah kejahatan.

Rasa tanggung jawab sosial yang tinggi membuat warga Jepang cenderung melaporkan aktivitas mencurigakan kepada pihak berwenang. Kerjasama antara masyarakat dan pihak berwenang merupakan kunci keberhasilan dalam menciptakan lingkungan yang aman.

Tingkat Ketimpangan Sosial yang Rendah

Meskipun tidak sempurna, Jepang memiliki tingkat ketimpangan sosial yang relatif rendah dibandingkan dengan negara-negara maju lainnya. Akses terhadap pendidikan, kesehatan, dan lapangan kerja yang merata mengurangi potensi terjadinya kejahatan yang disebabkan oleh kemiskinan dan ketidakadilan sosial.

Sistem kesejahteraan sosial yang baik memastikan bahwa warga negara yang membutuhkan mendapatkan bantuan yang memadai, mengurangi frustasi dan keputusasaan yang dapat memicu tindakan kriminal.

Ketersediaan Layanan Kesehatan Jiwa

Meskipun stigma masih ada, Jepang secara bertahap meningkatkan aksesibilitas terhadap layanan kesehatan jiwa. Gangguan kesehatan mental seringkali menjadi faktor penyebab perilaku kriminal. Dengan meningkatkan akses terhadap perawatan kesehatan jiwa, Jepang berupaya mengurangi potensi terjadinya kejahatan yang disebabkan oleh masalah kesehatan mental.

Kesimpulan

Keamanan di Jepang bukanlah hasil dari satu faktor tunggal, melainkan hasil dari kombinasi berbagai faktor yang saling terkait. Budaya yang menekankan harmoni dan tanggung jawab sosial, penegakan hukum yang efektif dan transparan, teknologi canggih, partisipasi aktif masyarakat, dan tingkat ketimpangan sosial yang rendah, semuanya berkontribusi pada terciptanya lingkungan yang aman dan tertib. Meskipun tidak ada negara yang sepenuhnya bebas dari kejahatan, Jepang membuktikan bahwa dengan komitmen yang kuat dari pemerintah, penegak hukum, dan masyarakat, keamanan dapat dicapai dan dipertahankan. Ini merupakan pelajaran berharga bagi negara-negara lain yang ingin menciptakan lingkungan yang lebih aman untuk warganya.

Demikian pembahasan mengenai mengapa Jepang menjadi salah satu negara aman di dunia. Jepang merupakan negara dengan jumlah kasus pembunuhan dan perampokan yang termasuk sangat sedikit. Beberapa alasan seperti homogen secara etnis dan ekonomi, kepekaan sosial, dan ketaatan terhadap aturan membuat Jepang menjadi salah satu negara aman. Menurutmu, apakah negara Anda dapat menjadi negara aman seperti Jepang.