Line 136: Line 136:
Versi cerita sebelumnya menggali lebih dalam tentang asal usul Gadis Smurf, tetapi karena perubahan alur cerita dan keterbatasan waktu, cerita tersebut diubah.
Versi cerita sebelumnya menggali lebih dalam tentang asal usul Gadis Smurf, tetapi karena perubahan alur cerita dan keterbatasan waktu, cerita tersebut diubah.


==Music==
==Musik==
In October 2016, it was confirmed that Christopher Lennertz will be composing the score for the film.
Pada bulan Oktober 2016, dipastikan bahwa Christopher Lennertz akan menggubah musik latar untuk film tersebut.


In December 2016, it was reported that singer Meghan Trainor had recorded a song for the film titled “I’m a Lady”, which was released as a single.
Pada bulan Desember 2016, dilaporkan bahwa penyanyi Meghan Trainor telah merekam sebuah lagu untuk film tersebut berjudul "I'm a Lady", yang dirilis sebagai singel.
 
===Movie Songs===
#[[It's Your Thing]] - [[The Isley Brothers]]
#[[Careless Whisper]]
#[[Here It Comes Now]] - [[Brothers and Sisters]]
#[[Heroes (We Could Be)]] - [[Alesso]] (featuring [[Tove Lo]])
#[[Delirious (Boneless)]] - [[Steve Aoki]], [[Chris Lake]], & [[Tujamo]] (featuring [[Kid Ink]])
#[[Blue (Da Ba Dee)]] - [[Eiffel 65]]
# [[You Will Always Find Me in Your Heart]] - [[Shaley Scott]]
#[[I'm A Lady|I'm a Lady]] - [[Meghan Trainor]]


==Trivia==
==Trivia==

Revision as of 07:58, 2 November 2025

Smurfs: The Lost Village adalah nama film the Smurfs karya Sony Pictures Animation yang telah dirilis pada 7 April 2017. Tidak seperti dua film sebelumnya yang berdasarkan the Smurfs karya perusahaan ini, film baru ini sepenuhnya animasi CGI. Kelly Asbury (Spirit: Stallion of the Cimarron, Shrek 2, dan Gnomeo & Juliet) menjadi sutradaranya, sementara Jordan Kerner (The Smurfs) dan Mary Ellen Bauder (Hotel Transylvania) menjadi produsernya.

Sinopsis

Sahabat karib Smurfette, Brainy, Clumsy, dan Hefty menggunakan peta khusus yang memandu mereka menjelajahi Hutan Terlarang, negeri ajaib yang dipenuhi makhluk ajaib. Petualangan mereka membawa mereka pada perjalanan untuk mengungkap rahasia terbesar dalam sejarah Smurf saat mereka berpacu dengan waktu dan penyihir jahat Gargamel untuk menemukan sebuah desa misterius.

Plot

Saat cerita dimulai, Smurfette mulai bertanya-tanya apa tujuan hidupnya, begitu pula Smurf lainnya yang tidak dapat menjelaskan secara spesifik apa sebenarnya Smurfette itu. Brainy mencoba menggunakan Smurfy Thing Finder ciptaannya untuk menemukan tujuan hidup Smurfette, tetapi sayangnya alat itu meledak saat diuji padanya, membuat Smurfette dan Smurf lainnya tidak memiliki jawaban.

Memutuskan untuk mengalihkan pikiran mereka dari kegagalan mereka menemukan tujuan hidupnya, Smurfette bersama Brainy, Hefty, dan Clumsy pergi menguji kemampuan mereka dengan berselancar di hutan. Namun, saat berlari, Smurfette mendarat di dekat tembok yang memisahkan Hutan Smurf dari Hutan Terlarang dan menemukan sosok yang tampak seperti Smurf bertopeng dedaunan dan pakaian liar lainnya, yang melarikan diri dari Smurfette sebelum ia dapat mengetahui siapa Smurf itu, meskipun Smurf itu menjatuhkan topi Smurf kuning di belakangnya.

Namun, tak lama kemudian, Smurfette mendapati dirinya ditangkap oleh Monty, burung nasar peliharaan Gargamel sang penyihir jahat, yang berusaha menangkap para Smurf agar ia dapat menggunakan esensi mereka untuk menjadikan dirinya penyihir terkuat di dunia. Meskipun Gargamel tidak dapat menggunakan Smurfette untuk esensi Smurfnya karena ia bukan Smurf sungguhan, ia tetap menahannya dan menyuruhnya menyerahkan topi Smurf kuning yang dibawanya. Melalui kuali ajaib, Gargamel menemukan sekelompok Smurf lain yang bersembunyi di lokasi di samping tiga pohon tinggi di Hutan Terlarang.

Tak lama kemudian, Hefty, Brainy, dan Clumsy menyelinap masuk ke kastil Gargamel ketika mereka menyadari Smurfette hilang dan mencoba menyelamatkannya sendiri, tetapi mereka justru ditangkap oleh Gargamel. Mereka akhirnya melarikan diri kembali ke desa, tetapi mendapati diri mereka berhadapan langsung dengan Papa Smurf yang marah dan memutuskan untuk menghukum keempat Smurf dengan menghukum mereka. Sebelum salah satu dari ketiga temannya sempat menolak, Smurfette melangkah maju dan setuju menerima hukuman Papa Smurf, mengusir dirinya dan ketiga temannya keluar dari rumah Papa Smurf sebelum Papa Smurf sempat berkata apa-apa lagi.

Malam itu, Smurfette menyelinap pergi dari desa dengan harapan menemukan Smurf misterius yang dilihatnya di dekat Hutan Terlarang. Namun, ia mendapati dirinya diikuti oleh Hefty, Brainy, dan Clumsy, yang memutuskan untuk bergabung dalam pencariannya hanya karena mereka adalah Tim Smurf. Smurfette mengizinkan mereka ikut, dan mereka pun memasuki Hutan Terlarang. Di sana, mereka bertemu tanaman pemakan Smurf, capung penyembur api, dan kelinci berpendar. Namun, mereka juga bertemu Gargamel dan Azrael yang juga menuju ke arah yang sama, sehingga mereka berusaha menjauhkannya dari jejak mereka selama mungkin.

Namun, pada akhirnya, Smurfette dan teman-temannya mendapati diri mereka ditangkap oleh sekelompok makhluk mirip Smurf yang berpakaian dedaunan dan pakaian liar, yang ternyata adalah Smurf perempuan yang tinggal di desa mereka sendiri bernama Smurfy Grove, dipimpin oleh seorang Smurf perempuan berambut putih bernama Smurfwillow. Para Smurf Girls memperlakukan pengunjung mereka dengan sangat hati-hati, meskipun Smurfstorm curiga bahwa Smurfette memiliki tujuan lain.

Sementara itu, Papa Smurf mengetahui bahwa empat Smurf kecilnya telah hilang dan memutuskan untuk mencari mereka. Dengan bantuan seekor kelinci bercahaya, Papa Smurf menemukan Smurfy Grove dan berhadapan langsung dengan Smurfwillow, yang setara dengan ibunya. Namun momen ini dengan cepat berubah menjadi buruk ketika Gargamel muncul bersama kucingnya, Azrael, dan burung nasarnya, Monty, untuk menyerang mereka dengan Bola Beku. Smurfette tidak terpengaruh oleh Bola Beku karena dia bukan Smurf sungguhan, jadi dia hanya bisa menyaksikan tanpa daya saat Gargamel kembali ke istananya bersama para Smurf dan Gadis Smurf yang ditawan.

Saat Gargamel mempersiapkan ekstraktor esensi Smurf agar ia menjadi penyihir yang lebih kuat, para Smurf mencoba melarikan diri dari penahanan mereka, tetapi dihentikan oleh Gargamel, Azrael, dan Monty. Kemudian Smurfette muncul dan berjanji untuk kembali menjadi alat kejahatan Gargamel agar ia dapat menangkap Smurf yang tersisa dan membuat tuannya semakin kuat. Saat Gargamel mencoba menggunakan sihirnya untuk mengembalikan Smurfette ke sisi jahatnya, mantranya menjadi bumerang, dan Gargamel mendapati dirinya kehilangan kekuatan magis yang ia peroleh dari esensi Smurf yang telah dicurinya. Tiba-tiba sebuah ledakan menyebabkan Gargamel terlempar jauh dari kastilnya, sehingga menyelamatkan para Smurf dan Gadis-Gadis Smurf. Sayangnya, pengorbanan Smurfette untuk teman-temannya justru mengubahnya menjadi segumpal tanah liat biru yang tak bernyawa.

Para Smurf dan Gadis Smurf membawa jenazah Smurfette ke Desa Smurf, tempat mereka mengadakan upacara peringatan dan saling berpegangan tangan untuk berbagi duka. Namun, luapan emosi para Smurf yang berkumpul menyebabkan sihir memancar dari mereka dan menghidupkan kembali jenazah Smurfette, dan semua orang merayakannya dengan gembira. Desa Smurf dan Hutan Smurf bersukacita atas persatuan baru mereka. Pada akhirnya, Smurfette menemukan tujuannya, dan yang terpenting, menjadi Smurf sejati.

Saat kredit film, Gargamel, Azrael, dan Monty berjalan di atas bukit, dan Azrael disalahkan karena telah merusak rencana Gargamel, bukan Monty.

Produksi

2012

Pada 10 Mei 2012, dua minggu setelah mereka mengumumkan produksi The Smurfs 2, Columbia Pictures dan Sony Pictures Animation telah mengembangkan naskah untuk The Smurfs 3 dengan penulis Karey Kirkpatrick dan Chris Poche. Hank Azaria, yang memerankan Gargamel dalam dua film pertama, mengungkapkan bahwa film ketiga "mungkin benar-benar akan membahas asal muasal pertemuan para karakter ini di masa lampau." Rencana untuk sekuel kedua kemudian dibatalkan, dan sebagai gantinya akan diproduksi sebuah reboot yang sepenuhnya berbasis animasi komputer.

2014

Kelly Asbury dikonfirmasi sebagai sutradara pada Maret 2014. Diungkapkan bahwa film ini akan mengeksplorasi asal-usul para Smurf, dan menampilkan perspektif baru terhadap karakter-karakternya, dengan desain dan lingkungan yang lebih menyerupai karya seni yang diciptakan oleh Peyo, kreator waralaba Smurf.

Film ini awalnya dijadwalkan rilis pada 14 Agustus 2015, tetapi pada 1 Mei 2014, tanggal rilis diundur menjadi 5 Agustus 2016.

Patrick Mate (desainer seni) dan Brandon Jeffords (kepala cerita) dilibatkan dalam proyek ini pada tahun 2014.

2015

Jordan Kerner bertindak sebagai produser, dengan Mary Ellen Bauder sebagai co-produser. Pada 14 Juni 2015, Sony Pictures Animation mengonfirmasi judul asli Get Smurfy, beserta cuplikan pertama film tersebut.

Pada 16 Januari 2015, Mandy Patinkin ditambahkan ke dalam daftar pemeran film petualangan animasi tersebut untuk mengisi suara Papa Smurf, yang sebelumnya diisi suara oleh Jonathan Winters dalam film-film live-action/CGI. Pada 14 Juni 2015, Demi Lovato diumumkan sebagai pengisi suara Smurfette, dan Rainn Wilson sebagai Gargamel. Sejak perilisan The Smurfs 2 pada tahun 2013, dua pengisi suara Smurf dari waralaba sebelumnya telah meninggal dunia, Jonathan Winters yang mengisi suara Papa Smurf, dan Anton Yelchin, yang mengisi suara Clumsy. Film ini didedikasikan untuk mengenang Winters dan Yelchin. Frank Welker, yang mengisi suara kucing peliharaan Gargamel, Azrael, adalah satu-satunya pengisi suara yang mengulangi perannya dari film-film live-action.

Pada Maret 2015, tanggal rilis diundur lagi menjadi 31 Maret 2017.

2016

Pada 11 Februari 2016, Joe Manganiello, Jack McBrayer, dan Danny Pudi diumumkan akan mengisi suara Hefty, Clumsy, dan Brainy. Keesokan harinya, dikonfirmasi bahwa judul film tersebut telah diubah menjadi Smurfs: The Lost Village.

Pada Maret 2016, tanggal rilis diundur untuk terakhir kalinya menjadi 7 April 2017.

Trailer pertama film ini dirilis secara daring pada 14 Agustus 2016. Sebuah trailer teaser dirilis pada 22 September 2016, dan trailer kedua dirilis pada 21 November 2016.

Pada 22 September 2016, diumumkan bahwa LStar Capital dan Wanda Pictures akan ikut mendanai film ini.

2017

Pada 8 Februari 2017, Kelly Asbury mengonfirmasi bahwa film ini kurang lebih merupakan reboot dari waralaba utama dan filosofinya secara keseluruhan (dan lebih luas lagi, seri film trilogi Sony Pictures) yang berfokus pada penggambaran ulang dan pemulihan visi Peyo tentang waralaba dalam bentuk film dimensional, dan sebuah film mandiri dari seri-seri duologi live-action sebelumnya. Serupa dengan seri film trilogi yang diusulkan pada tahun 2008, Kelly Asbury menghabiskan waktu untuk meneliti komik aslinya, film hibrida live-action, dan adaptasi serial TV tahun 1980-an secara ekstensif --- dan mengamati dengan saksama karya seni Peyo dalam komik untuk diterjemahkan ke dalam animasi 3D agar terasa seolah-olah Peyo sendiri yang mendesain film tersebut. Mereka memastikan bahwa film tersebut tidak boleh melanggar aturan yang telah ditetapkan oleh waralaba selama bertahun-tahun -- terutama berfokus pada filosofi yang ditetapkan untuk serial TV tahun 1980-an.

Trailer ketiga dan terakhir dirilis pada 13 Maret 2017.

Smurfs: The Lost Village dirilis di bioskop-bioskop Amerika Serikat pada 7 April 2017.

Smurfs: The Lost Village dirilis dalam format Digital HD pada 6 Juli 2017, dan dalam format DVD dan Blu-ray pada 11 Juli 2017.

Warisan

Sebulan sebelum perilisan film, sub-seri komik Smurfs yang dikenal sebagai "Girls' Village Collection" dimulai pada Maret 2017 --- sebuah adaptasi resmi film ini yang berlangsung di kontinuitas buku komik, yang memperkenalkan Gadis-Gadis Smurf dalam waralaba tersebut sejak saat itu. Hingga saat ini, Studio Peyo terus membuat cerita-cerita baru yang berpusat pada adaptasi tersebut.

Komik-komik utama juga mengikuti filosofi filmnya, seperti Smurfette yang digambarkan memiliki keinginan untuk secara teratur melakukan berbagai tugas untuk para Smurf dan melakukan tugas/ekspedisi yang berisiko dan penuh petualangan seperti yang ditunjukkan dalam cerita komik yang lebih baru seperti "The Smurfs and the Flight of the Storks", "The Smurfs and the Lost Children", dan "Grandir avec les Schtroumpfs".

Empat bulan setelah perilisan film, sebuah serial televisi baru diumumkan oleh Peyo Productions. Serial ini terinspirasi oleh film dan filosofinya yang direvisi untuk waralaba utama secara keseluruhan, sementara serial televisinya tetap sepenuhnya setia pada komiknya (diparafrasekan sebagai "DNA Smurf murni"). Waralaba ini juga akan terus mengikuti gaya seni film dan seterusnya, yang ditampilkan dalam beberapa entri waralaba dan seterusnya seperti Smurfs Magic Match dan The Smurfs' Society.

Pengembangan

Tema

Tema utama Smurfs: The Lost Village adalah "kekurangan" identitas Smurfette - atau lebih tepatnya, pemahamannya yang tidak lengkap tentang siapa dirinya. Smurf lainnya didefinisikan oleh apa yang mereka lakukan atau oleh elemen kunci kepribadian mereka seperti Cerdas atau Ceroboh. Meskipun Smurfette adalah anggota desa, Smurf lainnya tidak tahu apa itu Smurfette. Papa Smurf mengatakannya seperti ini: "Nama Smurfette tidak memberi tahu kita apa pun tentangnya. Nama itu tidak memberi tahu kita siapa dia atau apa yang dia lakukan", yang memunculkan tema tentang bagaimana Anda didefinisikan bukan oleh apa yang Anda lakukan, tetapi oleh siapa Anda.

Kekuatan kerja sama tim juga merupakan tema besar dalam film ini. Di paruh pertama film, Smurf laki-laki dan perempuan sangat berfokus pada perbedaan mereka. Namun, pada akhirnya mereka mampu mengesampingkan perbedaan mereka dan bersatu untuk saling menyelamatkan serta melawan musuh.

Tema utama lainnya adalah kekuatan persahabatan. Smurfette ditemani oleh sahabat-sahabatnya dalam petualangan besar ini. Sepanjang perjalanan, persahabatan mereka diuji. Pada akhirnya, ikatan mereka yang kuatlah yang memberi Smurfette kekuatan untuk melakukan apa pun demi memenuhi takdirnya yang sebenarnya.

Penggunaan Perangkat Lunak

Dalam pencarian desa yang hilang, Smurfette, Hefty, Brainy, dan Clumsy menemukan sungai ajaib yang membawa mereka ke hilir. Namun sungai ini berbeda: sungai ini melayang di atas tanah. Proses pembangunan sungai dimulai dengan animasi. "Mereka memiliki perangkat yang pada dasarnya hanya berupa tabung," jelas Spencer Lueders, "dan mereka akan mengatur ukuran tabung, panjangnya, lalu mereka dapat menganimasikannya bergerak sesuai keinginan mereka."

Setelah animasi tersebut disetujui, tabung-tabung tersebut akan dikirim ke departemen efek di Imageworks. Lueders kemudian dapat mengekstrak detail parametrik tabung untuk mendapatkan arah alirannya. Artinya, sistem akan mengetahui ke arah mana sungai itu mengalir, setelah itu para seniman dapat membuat beberapa vektor dari tabung-tabung tersebut yang akan menentukan gravitasi.

Elemen lain—dan tantangan lainnya—adalah elemen bioluminesensi dari pita air. Hal ini memberikan sungai tersebut kualitas magis. Hal ini dicapai dengan partikel inveksi yang diinveksi menggunakan medan kecepatan dari simulasi FLIP asli, tetapi partikel tersebut juga memiliki sifat emisif untuk menghasilkan warna ungu, hijau, dan biru.

Tim Smurf juga melewati berbagai vegetasi. Hal ini dimodelkan dalam 3D, dengan Houdini digunakan untuk memperbanyak dedaunan, pepohonan, dan vegetasi lainnya. "Pada dasarnya," jelas Lueders, "kami menggunakan berbagai titik awan, dan kami akan mengimpor medan yang kami dapatkan dari departemen pemodelan, lalu kami dapat melukis di mana pun kami menginginkan petak rumput atau semanggi, gundukan lumut, dan sebagainya."

Pengembangan Karakter

Dalam konsep seni sebelumnya, rambut oranye sempat dipertimbangkan untuk beberapa Gadis Smurf.

Pada tahap produksi selanjutnya, desain umum para gadis untuk gadis-gadis yang ditampilkan utama juga dirombak beberapa kali. Storm tidak memiliki gambar semanggi di topinya atau kotak busur dan anak panahnya, bunga Blossom di topinya lebih kecil dan berwarna kuning dengan kelopak putih, dan Willow mengenakan gaun yang lebih panjang dan kalung, bukan rompi. Desain Lily sebagian besar tidak berubah sejak produksi, dengan satu-satunya perbedaan yang mencolok adalah bunga di topinya lebih kecil dan berwarna kuning.

Desain Monty juga dirombak beberapa kali. Pada satu titik dalam pengembangan, ia berjenis kelamin perempuan. Ketika keputusan itu dibatalkan, ia berubah menjadi naga, dan fitur-fitur awalnya termasuk ekor yang lebih panjang. Pada tahap produksi selanjutnya, ia menyerupai desain akhirnya dan diubah kembali menjadi burung, tetapi ia memiliki paruh biru.

Karakter yang Tidak Digunakan

The Art of Smurfs: The Lost Village menampilkan konsep seni sejumlah besar fauna Hutan Terlarang yang terdapat dalam buku namun tidak muncul dalam film, seperti piranha, burung, dan lebah.

Di antara karakter-karakter lain yang dihilangkan adalah manusia dari masa lalu, termasuk bangsa Viking yang tinggal di kota Bruges, Belgia.

Versi lain dari cerita ini menampilkan kameo dari Mother Nature, Nick Bottom karya Shakespeare, serta Johan dan Peewit.

Sejumlah karakter Smurf lain memiliki desain yang dibuat untuk film tersebut yang tidak masuk: Harmony, Dreamy, Gila, Terpesona, dan Perencana Pesta, dengan peran Harmony diambil alih oleh Smooth Smurf dari The Smurfs 2.

Membangun Dunia

Kru produksi ingin memastikan film ini semirip mungkin dengan komik asli yang digambar Peyo — tidak hanya dari segi karakter, tetapi juga lingkungan dan bagaimana pengambilan gambar dikomposisi agar semirip mungkin dengan materi aslinya.

Noelle dan Patrick Mate (desainer karakter) sama-sama orang Prancis, yang memberi para animator keuntungan karena mereka tumbuh besar dengan membaca komik: mereka sudah akrab dengan karakter dan dunia Smurf. Dalam sebuah wawancara, Jessica Fernandes menjelaskan bahwa ia pertama kali mengenal Smurf di era Hanna-Barbera, melalui serial televisi tersebut. Ia juga menyatakan bahwa proses mereka dimulai dengan pertanyaan: Apa yang membuat "Smurf" menjadi "Smurf?".

Tim desain produksi berfokus pada estetika Peyo dalam hal menciptakan kedalaman yang mendalam. Fernandes ingin memastikan kru tidak memiliki permukaan yang datar atau tidak menarik. Dalam uji coba awal untuk desa Smurf, ternyata mereka membangun tanah terlalu datar dan itu sangat tidak menarik. Karena Smurf sangat kecil (hanya setinggi 30 cm), mereka perlu memastikan Anda merasa berada di bawah, di tanah, bersama mereka. Pada ketinggian ini, penonton akan melihat sesuatu secara berbeda. Sebuah bukit kecil mungkin terasa seperti gunung, tetapi akan jauh lebih baik jika Anda melihat elemen-elemen yang tumpang tindih, dll.

Bahkan cara Peyo menggambar sesuatu dalam kaitannya dengan Smurf juga kami perhatikan. Segala sesuatu selalu dalam skala yang lebih besar dalam kaitannya dengan mereka. Misalnya, jika seorang Smurf duduk di kursi, kursi itu jauh lebih besar darinya. Jika ia berjalan ke meja, ia harus meraih ke atas, atau naik ke bangku untuk mencapai puncak meja. Gagang pintu selalu dua kali lebih besar dari tangan Smurf. Peyo melakukan ini untuk membuat Smurf terasa muda dan kekanak-kanakan. Kami juga ingin melakukan itu, membuat mereka terasa kecil dan menawan.

Perubahan Plot/Penghapusan Adegan

Alur Cerita Asli

Beberapa alur cerita yang dibuat untuk film ini tidak berhasil, banyak di antaranya melibatkan manusia.

Banyak iterasi cerita yang dibuat dipotong untuk menggambarkan perjuangan Smurfette - beberapa lebih banyak visual daripada penjelasan, beberapa dengan Smurfette yang bercerita, dan beberapa dengan Papa Smurf yang menceritakan kisahnya.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, pengembangan lama menampilkan manusia dan Viking yang tinggal di Bruges. Kemudian muncul cerita yang memperkenalkan leluhur Gargamel. Kepala seniman cerita, Brandon Jeffords, mengatakan bahwa para penulis bahkan sempat mempertimbangkan ide Azrael yang sebenarnya adalah manusia yang berubah menjadi kucing, tetapi tidak pernah berhasil.

Awalnya terdapat alur cerita yang sangat berbeda yang melibatkan perjalanan waktu (mirip dengan proyek "The Smurfs 3" yang terbengkalai), versi yang melibatkan gerakan anti-Smurf, dan versi yang melibatkan festival pro-Smurf.

Versi awal dari cerita final menggali lebih dalam asal-usul Smurf Girls dan menunjukkan bahwa nama Willow adalah "Sigrid", dan film ini awalnya akan mengisahkan kisah cinta antara Willow dan Papa Smurf.

Smurfberry Blast

Awal cerita menampilkan para Smurf bermain paintball. Permainan ini akan digunakan untuk membentuk Tim Smurf.

Eksperimen Brainy

Eksperimen Brainy juga memiliki adegan tambahan di mana ia menjelaskan kembali sejarah Smurfette yang diciptakan oleh Gargamel, yang menjelaskan mengapa sulit untuk menguji Smurfy Thing Finder miliknya pada Smurf.

Sarang Gargamel

Adegan potongan lainnya menampilkan Tim Smurf pergi ke sarang Gargamel untuk mengambil buku mantra rahasianya, yang berasal dari versi film sebelumnya di mana Smurfette tidak ditangkap oleh Monty.

Versi cerita sebelumnya menggali lebih dalam tentang asal usul Gadis Smurf, tetapi karena perubahan alur cerita dan keterbatasan waktu, cerita tersebut diubah.

Musik

Pada bulan Oktober 2016, dipastikan bahwa Christopher Lennertz akan menggubah musik latar untuk film tersebut.

Pada bulan Desember 2016, dilaporkan bahwa penyanyi Meghan Trainor telah merekam sebuah lagu untuk film tersebut berjudul "I'm a Lady", yang dirilis sebagai singel.

Trivia

  • This is the first time Sony Pictures Animation releases three films in the same year, while the other films are The Emoji Movie and The Star.
  • This is the first film in the Smurfs series not to be released in July.
  • This film earned tepid reviews from critics, and although it has done quite well overseas, it has failed to make any traction in America. In the United States, it opened alongside Going in Style and The Case for Christ and was projected to gross around $16–20 million in the opening weekend from 3,602 theaters. It ended up opening to $13.2 million, marking the lowest debut of the Smurfs franchise and finishing 3rd at the box office.
    • In addition, this film turned out to be the last film of the Sony Pictures Animation Smurf franchise, as it was the consequence of the sub-franchise intending to be part of the original lineup of the trilogy films to begin with. Although, it was shortly announced four months after the film's release that the umbrella franchise would be getting a new animated series which would happen four years after The Lost Village's release. Likewise, SPA's rights to the Smurfs property expired by the time the 2021 series entered production, as Nickelodeon gained the licensing rights to the franchise in six countries (among them the US and Canada) the previous year, aired said series on its channel in the US, and would put another Smurfs movie in production with corporate sibling Paramount (which initially had the film rights to the franchise before Sony took over) in 2022.
  • When Farmer is trying to explain what a Smurfette is, the King Smurf scarecrow can be seen in the background.
  • The design for the snail that appears in the very beginning of the movie is developed into the ones seen in the 2021 TV series.
  • The song that Smooth Smurf plays on his saxophone is named “Careless Whisper” by George Michael.
  • To celebrate the then-brand-new film's release, five-foot statues of Papa Smurf and Smurfette were created by hand and set up last week under the supervision of character designer Patrick Mate.
  • John Goodman was originally considered to voice Papa Smurf.
  • Joe Manganiello voices Hefty Smurf in this movie. His wife Sofía Vergara appeared in the live-action movies.
  • Ellie Kemper and Ariel Winter, Smurfblossom and Smurflily's voice actresses, had previously voiced Crackle and Sofia on Sofia the First.
  • Brainy's smurfway makes its debut here as an unnamed invention that he can be seen driving with at the beginning of the movie. It will properly be called a smurfway in the 2021 TV series.
  • Xavier Fagnon and Jérémy Prévost voice Farmer and Jokey in the French dub, respectively. In the 2021 TV series, the two voice actors appear on the show as a vast majority of characters.
  • Alan Mechem voices Passerby, the Smurf that speaks to Grouchy and Smurfette at the very start. Voicing a Smurf was one of his life-long dreams, being a fan of the franchise since childhood.
  • In the Hebrew dub, you can hear Gargamel (voiced by comedian Kobi Maimon) during the end credits, which were kept in English: "Why didn't they translate all the names in Hebrew? Do they think we want to read this in English? I'm sorry for whoever needed to write this whole nonsense!"

Goofs

  • Gargamel finds out of the Smurf he captured is Smurfette. She grabs the bars of the cage, but the position of the door hinges changes, switching from her right to her left, back and forth.
  • When Gargamel tries using a freeze ball on Smurfette, and it doesn't work, he states freeze balls are only supposed to work on real Smurfs; however, earlier in the movie he used one to freeze a mouse.
  • Gargamel's one-and-only top tooth keeps changing from the right side to the left side of his mouth.
  • As the Smurfs escape from Monty into the log that serves as the entrance to the village, the log goes up as they cross to the other side, then comes back down to hit Monty on the head. In the next shot, however, the log is just coming down on the other side, meaning that the log should still be up on Monty's side.
  • In Gargamel's lair, he says he has 12 "freeze balls", then he throws 1 at the mouse and as "Team Smurf" escapes, one falls on him allowing the team to escape. When he goes to use them again, he uses 13 and holding a 14th in his hand at the end of the scene.
  • After Gargamel is defeated, all of the Smurfs (except the Smurf Girls) are in cages, with a lot more than 13 Smurfs in them.
  • During the end of I'm A Lady, Blossom can be seen twice, one in the wide crowd of Smurfs and Smurf Girls (in the front row), while the other can be seen dancing with Farmer and an ordinary Smurf.

Reception

Box office

Smurfs: The Lost Village grossed $45 million in North America and $152.2 million in other territories for a worldwide gross of $197.2 million, against a production budget of $60 million.

In North America, the film opened alongside Going in Style and The Case for Christ and was projected to gross around $16–20 million in its opening weekend from 3,602 theaters.<ref>https://www.latimes.com/business/hollywood/la-fi-ct-movie-projector-smurfs-20170403-story.html%7Carchive-url=https://web.archive.org/web/20170405140248/http://www.latimes.com/business/hollywood/la-fi-ct-movie-projector-smurfs-20170403-story.html</ref><ref>https://web.archive.org/web/20170405003213/http://variety.com/2017/film/box-office/box-office-smurfs-the-lost-village-going-in-style-boss-baby-1202022784/</ref> It ended up opening to $13.2 million, marking the lowest debut of the Smurfs franchise by a wide margin and finishing 3rd at the box office.<ref>https://web.archive.org/web/20210212004756/https://deadline.com/2017/04/smurfs-the-lost-village-going-in-style-boss-baby-beauty-and-the-beast-box-office-1202064314/</ref>

Critical response

On Rotten Tomatoes, the film has an approval rating of 40% based on 97 reviews and an average rating of 4.8/10. The website's critical consensus reads, "Smurfs: The Lost Village may satisfy very young viewers and hardcore Smurfaholics, but its predictable story and bland animation continue the franchise's recent mediocre streak."<ref>https://www.rottentomatoes.com/m/smurfs_the_lost_village/%7Carchive-url=https://web.archive.org/web/20210125054717/https://www.rottentomatoes.com/m/smurfs_the_lost_village</ref> On Metacritic, the film has a score 40 out of 100, based on 25 critics, indicating "mixed or average reviews".<ref>https://web.archive.org/web/20210122085527/https://www.metacritic.com/movie/smurfs-the-lost-village</ref> Audiences polled by CinemaScore gave the film an average grade of "A" on an A+ to F scale, an improvement over the "A−" score earned by both previous Smurfs films.<ref>https://web.archive.org/web/20150217211441/https://m.cinemascore.com/</ref> In 2018, the film was awarded The ReFrame Stamp in the 2017 Narrative & Animated Feature Recipients category.<ref>https://womenandhollywood.com/reframe-spotlights-gender-balanced-films-and-tv-with-new-stamp/%7Carchive-url=https://web.archive.org/web/20190225114627/https://womenandhollywood.com/reframe-spotlights-gender-balanced-films-and-tv-with-new-stamp/</ref>

Alonzo Duralde of TheWrap wrote, "It's significant that two female writers have taken a character who's mainly just existed to be cute and seductive and turned her into a full-fledged member of this universe."<ref>https://www.thewrap.com/smurfs-the-lost-village-review-demi-lovato-2017/</ref> Owen Glieberman of Variety said, "It's a pure digital fantasy, with elegant and tactile animation, so it's more true to the Smurf spirit, and should perform solidly."<ref name="VarietyReview">https://variety.com/2017/film/reviews/smurfs-the-lost-village-review-1202016213/</ref>

Frank Scheck of The Hollywood Reporter wrote, "Smurfs: The Lost Village is a mediocre effort that nonetheless succeeds in its main goal of keeping its blue characters alive for future merchandising purposes."<ref>https://www.hollywoodreporter.com/review/smurfs-lost-village-review-988818</ref>

Taglines

A whole new world awaits.

They were never alone.

Small is big.

New friendships are only an adventure away.

More to the story? They were never alone?

Enter a secret world, and see the Smurfs through new eyes.

- Promotional taglines

DVD, Blu-ray and 4K releases

DVD, Blu-ray, and Ultra 4K HD releases of Smurfs: The Lost Village were all released on February 7, 2017. Two versions have been released:

  • The normal release.
  • The Smurfs 3-Movie Collection.

The Art of Smurfs: The Lost Village

The Art of Smurfs: The Lost Village is a book showing the various concepts of Smurfs: The Lost Village, including details of influences.

Books

A book adaptation, titled Smurfs: The Lost Village Movie Novelization, was written by Stacia Deutsch.

Food & Beverages

Both Burger King and McDonald's ran promotional toylines for the movie.

The Little Bites company also did a promotional tie-in with the Smurfs.

Videos

Official Trailers/Teasers

Behind the Scenes

References

<references />