Seorang pria sedang presentasi (Image by pressfoto on Freepik) |
Seminar Gaya Bahasa dalam Teks Pidato Bahasa Jepang dilaksanakan pada 1 November 2021. Seminar ini merujuk pada hasil penelitian ANALISIS GAYA BAHASA PADA NASKAH PIDATO PEMENANG LOMBA PIDATO BAHASA JEPANG TINGKAT NASIONAL THE JAPAN FOUNDATION.
Pidato adalah menyampaikan pernyataan dan pendapat di depan orang banyak. Pidato terdiri dari pembuka, isi, dan penutup. Hal yang harus diperhatikan dalam teks pidato adalah isi yang terdiri dari tema, komponen kalimat, cara menyampaikan pendapat, dan sebagainya dan tentunya bahasa yang digunakan dalam pidato dalam hal ini bahasa Jepang.
Gaya bahasa yang dapat digunakan dalam pidato bahasa Jepang terdiri dari: Gaya bahasa retoris (aliterasi, hiperbola, dan pertanyaan retoris) dan gaya bahasa kiasan (metafora, metonimia, personifikasi, dan simile). Hasil dari penelitian pembicara menunjukkan bahwa para pemenang lomba pidato rata-rata menggunakan tiga gaya bahasa pada pidatonya.
Selain itu, pada sesi tanya jawab penulis menambahkan bahwa dalam menyampaikan pidato memerlukan strategi. Beberapa di antaranya adalah intonasi, penggunaan majas, kalimat pamungkas, dan improvisasi. Selain itu, bisa juga dengan kalimat fakta, perbandingan, dan perumpamaan.
Dalam menentukan tema, dapat dilakukan dengan menemukan hal yang sering terpikirkan. Lalu tuliskan poin-poin penting pada pembuka, isi, dan penutup. Selain itu, dalam berpidato disarankan menggunakan bahasa yang sederhana.
Setelah mengikuti seminar, penulis menjadi sadar akan pentingnya penggunaan gaya bahasa dalam berpidato. Kebanyakan dari mahasiswa bahasa Jepang mengandalkan pertanyaan retoris dalam pidatonya, meski begitu penulis berusaha untuk menerapkan gaya bahasa lain untuk pidato yang akan datang terutama adalah gaya bahasa hiperbola karena mudah digunakan.
No comments