Budaya Lifestyle Opini

Mari Mengenal Keragaman Kegiatan Budaya di Jepang dan Indonesia

Tegar Rifqiaulian
October 31, 2024
0 Comments
Home
Budaya
Lifestyle
Opini
Mari Mengenal Keragaman Kegiatan Budaya di Jepang dan Indonesia
Ilustrasi festival Jepang
Ilustrasi festival jepang (Pixabay.com/reo001)


Kegiatan budaya di Jepang selama setahun beraneka ragam disertai pernak-pernik dan makanan yang memeriahkannya. Selama setahun, negara Jepang dipenuhi dengan berbagai festival yang menarik. Selain itu, orang Jepang juga merayakan berbagai hari libur. Begitu pula dengan Indonesia yang memiliki berbagai hari libur dan beragam budaya yang menyertainya.

Mengenal keragaman budaya di Jepang

Japan lantern
Lentera Jepang (Image by lifeforstock on Freepik)

Pada bulan Januari, ketika shougatsu, masyarakat Jepang melakukan Hatsumode dan Onenshi. Memasuki bulan Februari, masyarakat Jepang melakukan Setsubun, Valentine’s day, dan Ume Mi. Kemudian di bulan Maret, masyarakat Jepang melakukan Hinamatsuri, Omizutori, Ohakamairi saat ohigan, dan Sotsugyou Shiki. Selama tiga bulan itu, terdapat beberapa hari libur nasional yaitu Shougatsu, Seijin no Hi, Kenkoku Kinenbi, dan Shunbun no Hi. 

Di bulan april, kegiatan penerimaan diadakan seperti Nyuusha Shiki dan Nyuugaku Shiki. Selain itu, ada Ohanami dan Ohana matsuri. Di bulan Mei terdapat hari libur secara berurutan yaitu Hari Buruh, Hari Konstitusi, Hari Libur Nasional, dan Hari Anak-anak, biasa disebut dengan Golden Week. Selain itu, Haha no Hi juga ada di bulan Mei. Bulan Juni tidak terdapat hari libur namun terdapat beberapa kegiatan budaya seperti Chichi no Hi. Pada bulan itu, terdapat Koromo gae sebagai penanda masuknya musim panas.

Selanjutnya memasuki pertengahan tahun hingga akhir tahun, kegiatan budaya masyarakat Jepang tidak kalah menarik. Pada bulan Juli, masyarakat Jepang melakukan O chuu gen, Sho chuu Mimai, Tanabata, dan Ushi no Hi. Pada bulan itu, liburan musim panas dimulai. Pada bulan Agustus dipenuhi dengan kegiatan liburan musim panas, Peringatan Hiroshima dan Nagasaki, O-bon, serta Hanabi Taikai. 

[feedposts text="Read Also"/]

Bulan September terdapat Bousai no Hi, Otsuki mi, Keirou no Hi, dan Shuubun no hi. Pada bulan Oktober terdapat Taiiku no Hi dan Inekari. Pada bulan itu mulai dapat melihat momiji. Selanjutnya di bulan November, terdapat Bunka no Hi, Shichi Go San, dan Tori no Ichi. Selain itu, terdapat Kinrou Kansha no Hi. Pada bulan Desember terdapat O Sei Bo dan Bonenkai. Selain itu, ada juga Tennou Tanjoubi dan Omisoka.

Opini keragaman budaya di Jepang

Menurut saya, kegiatan budaya di musim semi sangat menarik, terutama di bulan Mei. Di bulan itu bisa merasakan Golden Week di mana orang-orang berekreasi, banyak film anime yang dirilis sekitar Golden Week. Bisa melihat layangan khas hari anak-anak dan merasakan makan bersama saat hari Ibu. Selain itu, karena masih masuk musim semi, masih dapat merasakan ohanami, memandangi bunga sakura yang sedang bermekaran.

[feedposts text="Read Also"/]

Mengenal keragaman budaya di Indonesia

Indonesia juga memiliki kegiatan budaya yang juga ada di Jepang, seperti Hari Buruh, Hari Ibu, Hari Anak-anak, Perayaan Tahun Baru, Valentine’s day, Hari Olahraga, Hari Ayah, dan lain sebagainya. Kegiatan tersebut ada yang didasari oleh peristiwa penting yang terjadi di Indonesia, ada juga yang diadaptasi dari luar negeri. Beberapa kegiatan budaya memiliki makna tersendiri, misalnya hari ibu, anak-anak akan memberikan kartu ucapan kepada ibu mereka sebagai rasa terima kasih. 

Selain itu, tak berbeda jauh dengan Jepang yang biasa mengadakan festival di musim panas, di Jakarta misalnya, setiap pertengahan tahun biasa diadakan Pekan Raya Jakarta. Indonesia juga memiliki kegiatan budaya yang memerlukan busana khusus seperti Jepang, pada hari Kartini, biasanya para peserta didik akan memakai pakaian khas daerah. Bahkan di Jakarta, dalam beberapa kegiatan budaya menggunakan baju koko bagi laki-laki dan kebaya bagi perempuan.

[feedposts text="Read Also"/]

Opini keragaman budaya di Indonesia 

Menurut saya, kegiatan budaya di Indonesia juga seru dan menarik terutama Hari Kartini. Saat hari Kartini, siswa-siswi mengenakan pakaian adat sehingga turut melestarikan budaya Indonesia. Terlebih lagi, terkadang ada pawai yang turut memeriahkan hari Kartini. Saya berharap keragaman budaya di Indonesia terus dilestarikan supaya tidak hilang menghadapi globalisasi yang tiada henti.

Blog authors

Tegar Rifqiaulian
Tegar Rifqiaulian
Konnichiwa, Tegar desu. Saya suka menulis artikel berkaitan dengan Jepang.

No comments